Mohon tunggu...
D. Deva Permana
D. Deva Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Islam Nusantara

Menulis Artinya Bernapas Secara Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seduhan Kedua

28 Januari 2021   19:24 Diperbarui: 28 Januari 2021   19:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seduhan Kedua

Puisi serampangan
Oleh : D. Dava Permana

Apa kabar kau?
Beberapa hari, aku menyusun puisi.
Namun, aku tidak menemukan kata yang tepat untuk disusun.
Beberapa hari, aku menyusun kalimat.
Tapi, tidak ada yang kutemukan.

Aku coba menyeduh kopi pahit, tapi rasanya tetap manis.
Memang benar, aroma senyummu belum hilang.
Bahkan, gumamku dalam puisi, tak mampu mewakili.
 Apa kabar kau?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun