Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemarin untuk Kemarin

18 Maret 2021   09:36 Diperbarui: 18 Maret 2021   14:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geram, emosi berkecamuk, tone bicara tinggi
Kondisi ini sesekali timbul dalam dinamika pekerjaan
Terlebih ketika bersinggungan dengan keteledoran yang berdampak pada reputasi perusahaan

Tapi yang kemarin hanya untuk kemarin
Lintasan malam telah menjadi signal bahwa pagi ini harus lebih baik
Kemarin kita jadikan cerita bahwa ada kesalahan yang bisa dijadikan pelajaran

Jangan terlalu dibawa emosi hati ini
Emosi hanya akan menumpuk dan membuat cerita yang sama diulang lagi
Bukan salah dia, bukan salah saya, ini salah kita semua
Yang sering lupa bahwa dalam bekerja ada sebuah etika, yaitu berbicara

"Ah susah, dia sibuk terus, approvalnya lama"
Menjadi pembenaran atas tindakan
"Kita perlu cepat karena client sudah menunggu"
Seolah kita lempar kesalahan ke pihak lain

bukan, ini murni karena kita jarang bicara

Benahi diri yuk, jangan merasa dikorbankan
Benahi diri yuk, jangan merasa paling benar
Tidak untuk diperpanjang tapi dijadikan pengalaman
Saatnya kita duduk sebentar

dan BERBICARA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun