Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Australia, tapi...

27 Oktober 2021   00:41 Diperbarui: 27 Oktober 2021   17:32 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas Indonesia U-23, Bagus Kahfi, dihadang 2 pemain timnas Australia saat bertanding di laga Kualifikasi Piala Asia U23 2022 di Tajikistan pada Selasa (26/10/2021). Sumber: PSSI via Kompas.com

Silakan intip deretan catatan ini: Tirto.id (2018), Kompas.com (2010), Detik.com (2015), Mediaindonesia.com (2020).

Ketiga, Indonesia kesulitan melakukan transisi dalam membangun serangan balik. Beberapa momen serangan balik Indonesia patah, karena satu pemain berhasil menguasai bola tetapi rekannya terlambat maju dan membuka ruang.

Sebenarnya, gambaran ini sudah tercium sejak laga timnas Indonesia senior melawan China Taipei di pra-kualifikasi Piala Asia 2023. Meski timnasnya berbeda, ternyata permasalahannya cenderung menular di tim junior.

Mereka yang dipaksa bermain bertahan oleh Australia, nyatanya tidak fasih untuk menerapkan strategi serangan balik. Justru, Australia-lah yang sebenarnya tampil sebagai tim yang menguasai bola, ternyata bisa menerapkan serangan balik berbahaya ke pertahanan Indonesia.

Seandainya, Indonesia bisa melakukan transisi dari bertahan ke menyerang yang bagus, tentu mereka tidak akan kesulitan untuk mencetak gol selain harus mengurung pertahanan lawan terlebih dahulu. Karena, dengan cara itu, timnas kita juga bisa dipukul dengan serangan balik yang berbahaya.

Baca juga: Catatan Penting di Balik Kemenangan Perdana Timnas Indonesia

Tiga faktor yang bisa ditangkap secara sederhana ini tentu akan menjadi evaluasi bagi timnas selain detail-detail lain yang bisa mereka tangkap di pertandingan ini. Meskipun, di laga ini mereka kalah, sebenarnya timnas kita masih punya faktor penentu untuk mengubah keadaan di laga kedua.

Faktor itu adalah kerja keras dan semangat tingkat tinggi untuk mencetak gol. Sejauh ini, timnas kita baik senior dan kelompok umur, sama-sama menunjukkan hal itu. Terutama di laga timnas U-23 ini.

Terlihat sekali bahwa para pemain Indonesia masih mampu bertarung habis-habisan menjelang pertandingan berakhir. Bahkan, mereka bertindak sebagai tim penyerang, bukan tim yang bermain bertahan.

Itulah kenapa, sekalipun timnas kita kalah, bahkan seandainya nanti gagal ke Piala Asia U-23 pun--semoga tidak terjadi, kita sebenarnya patut tetap mengapresiasi perubahan gaya bermain di timnas kita dari yang dulu ke sekarang.

Ini tentu bukan pujian setinggi langit, yang hanya muncul mengikuti euforia, melainkan apresiasi yang sesuai fakta di lapangan. Maka dari itu, kalau seandainya tim U-23 ini tersingkir oleh Australia, mereka sebenarnya punya prospek untuk di turnamen lain, seperti SEA Games 2021--mundur ke 2022--dan Asian Games 2022 yang juga memainkan tim U-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun