Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Harapan Sederhana yang Justru Berbuah Juara

18 Oktober 2021   01:31 Diperbarui: 18 Oktober 2021   09:53 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 (2021), di Ceres Arena, Aarhus, Denmark (17/10). Sumber: Badminton Photo/Yves Lacroix/via bwfbadminton.com

Skuad Tim Thomas Indonesia 2020. Sumber: Instagram.com/@badminton.ina
Skuad Tim Thomas Indonesia 2020. Sumber: Instagram.com/@badminton.ina

Sejauh yang saya tahu, itulah susunan terbaik selepas peralihan 2000-an ke 2010-an yang dimiliki Indonesia. Bahkan, sekarang sudah memasuki dekade 2020-an yang tentu akan ada regenerasi untuk bertarung penuh sampai sembilan tahun selanjutnya.

Artinya, kalau tidak sekarang, kapan lagi Indonesia bisa memulai kebangkitannya sebagai raja Piala Thomas?

Apakah harus menunggu China menemukan "Lin Dan"-nya? Kemudian, sampai Jepang menemukan generasi terbaik di ganda putra setelah Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Atau, malah menunggu Malaysia bangkit dari tidur panjangnya. Jangan!

Beruntungnya, Indonesia berhasil menjawab kesangsian dan tantangan dari masyarakat Indonesia lewat gelar juara Piala Thomas 2020. Ini juga menjadi momen yang menarik, karena mengalahkan China yang merupakan juara bertahan, dan berpesta di Denmark yang pada 2016 tim Thomas-nya menggagalkan Indonesia memupus dahaga gelar sejak 2002.

Pencapaian ini tidak hanya membuat saya mengapresiasi tim Thomas, tetapi juga kepada tim Uber Indonesia. Menurut saya, mereka bisa saja memberikan teladan kepada tim Thomas, bahwa di balik kekurangan kualitas dan determinasi, tim Uber Indonesia bertarung habis-habisan sekuatnya.

Tim Uber Indonesia berjuang keras meski belum punya skuad tangguh. Sumber: Yohan Nonotte/Badminton Photo/via Kompas.com
Tim Uber Indonesia berjuang keras meski belum punya skuad tangguh. Sumber: Yohan Nonotte/Badminton Photo/via Kompas.com

Maka, kenapa tidak, tim Thomas menunjukkan kualitas dan determinasi yang sebenarnya mereka punya secara merata. Inilah yang kemudian saya lihat di Thomas Indonesia, terutama di fase-fase genting. Mereka seperti bangun dari tidur tepat pada waktunya.

Jadi, terima kasih banyak, Tim Indonesia! Saya pasti akan mengingat pencapaian ini sebagai bagian dari pengalaman saya melihat perjuangan hebat bulu tangkis Indonesia.

Dukungan masyarakat Indonesia di Denmark sangat berarti bagi tim Thomas dan Uber Indonesia. Sumber: Yohan Nonotte/Badminton Photo/via Kompas.com
Dukungan masyarakat Indonesia di Denmark sangat berarti bagi tim Thomas dan Uber Indonesia. Sumber: Yohan Nonotte/Badminton Photo/via Kompas.com

Malang, 17 Oktober 2021
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun