Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gunawan Maryanto Berpulang dan Harapan Tidak Harus Terwujud

7 Oktober 2021   01:18 Diperbarui: 7 Oktober 2021   15:20 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunawan Maryanto meninggalkan kita dengan karya. Sumber: diolah dari Instagram/@gunawanmaryanto

Tulisan ini hadir setelah mendapatkan kabar duka tentang berpulangnya Gunawan Maryanto (6/10). Kabar yang tentu mengejutkan, namun beginilah hidup.

Ada yang datang, dan ada yang pergi.

Saya memang bukan penggemar GunMar, atau yang juga akrab dipanggil Cindil/Cindhil. Sebuah nama panggilan yang mengingatkan saya dengan sebutan nama 'anak tikus' dari Pepak Basa Jawa, yaitu cindhil. Saya tentu tidak tahu asal mula panggilan tersebut kepadanya.

Meski begitu, saya menaruh respek terhadap beliau, karena rekam jejak berkaryanya yang patut diacungi jempol. Jika harus menyebut sosok rujukan tentang seorang multitasker, Gunawan Maryanto adalah salah satunya.

Dia bisa menjadi sutradara teater, penulis naskah lakon--untuk pementasan teater, menulis puisi, dan bermain sebagai aktor. Tidak hanya bisa, beliau mengukuhkan kualitasnya dengan penghargaan.

Dua penghargaan yang bisa dikatakan sebagai pengukuh kemampuannya dalam dua bidang berbeda ada pada karya "Sejumlah Perkutut buat Bapak" (2010) dan "The Science of Fictions" (2020). Yang satu, karya puisi. Yang kedua, karya film yang dirinya didapuk sebagai pemeran utama.

Sebagai seorang sastrawan, penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa--sebelum 2014 bernama Khatulistiwa Literary Award--adalah pembuktian terhadap kualitas kesastraannya di Indonesia. Gunmar memperolehnya pada 2010 berkat kumpulan puisi yang terbitan pertamanya diterbitkan 'Omahsore'.

Terbitan kedua bersama penerbit Diva Press (Sastra Perjuangan). Sumber: via Opac.perpusnas.go.id
Terbitan kedua bersama penerbit Diva Press (Sastra Perjuangan). Sumber: via Opac.perpusnas.go.id

Kemudian, sebagai aktor film yang berawal dari panggung teater, dia berhasil membuktikan kualitasnya lewat film yang disutradarai Yosep Anggi Noen. Di film tersebut, Gunmar meraih aktor terbaik di Festival Film Indonesia 2020.

Poster film yang juga berjudul
Poster film yang juga berjudul "Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah". Sumber: via Imdb.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun