Pemandangan terakhir tentang wajah sama yang berkonotasi kurang bagus adalah laga antara Club Brugge vs Paris Saint-Germain. Ini adalah laga pertama kalinya PSG tampil dengan tiga penyerang impiannya, yaitu Neymar, Messi, dan Mbappe.
Namun, hasilnya bisa dikatakan antiklimaks. Bahkan, pencetak golnya adalah Ander Herrera yang memang sedang on-fire sejak laga PSG vs Clermont (11/9).
Asisnya memang dari Mbappe, dan itu juga karena aksi individu khas Mbappe. Dia kemudian bisa melihat rekan yang tepat untuk diberi operan bola sekaligus menjadi asis, karena Herrera bisa langsung mengeksekusinya menjadi tendangan akurat ke gawang Simon Mignolet.
Menariknya, apa yang dilakukan Mbappe juga dilakukan Eduard Sobol di Brugge. Skema gol yang tercipta lewat kaki Hans Vanaken juga mirip dengan skema gol Herrera. Artinya, untuk mencetak gol sekelas pemain PSG juga bisa dilakukan para pemain Brugge yang tentu tidak semahal Mbappe.
Melihat pertandingan ini, mungkin ada yang berpikir bahwa PSG akan tidak beda jauh dengan musim-musim sebelumnya. Ditambah, kecocokan antara Neymar-Messi dengan Mbappe sepertinya belum bagus.
Tiga pemain ini masih cenderung menunjukkan kualitas terbaiknya secara individual, dan ini bisa menjadi masalah laten PSG dalam misi mengangkat trofi 'Si Kuping Besar' di akhir musim ini. Bisakah?
Selain wajah-wajah sama yang cenderung suram di laga pertama Liga Champions musim ini, ada juga wajah-wajah sama yang bermakna bagus. Kemudian juga bisa disebut konsisten.
Gambaran itu ada di laga Villarreal vs Atalanta (15/9) dan Chelsea vs Zenit St. Petersburg (15/9). Di laga Villarreal vs Atalanta, kita bisa melihat Atalanta kembali berani tampil dengan permainan terbuka.