Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kilas Balik: Lima Fakta Menarik dalam Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020

10 Agustus 2021   16:37 Diperbarui: 10 Agustus 2021   17:40 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olimpiade Tokyo 2020, diselenggarakan pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Sumber: Twitter.com/tokyo2020

Hingar-bingar pesta olahraga dunia sudah redup. Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 23 Juli 2021 resmi berakhir pada 8 Agustus 2021.

Sesuai namanya, hajatan tersebut digelar di Jepang dengan harus rela ditunda setahun akibat pandemi Covid-19. Walaupun, berhasil digelar, Olimpiade Tokyo sempat mendapatkan kritik dan tentangan dari berbagai pihak terutama masyarakat Jepang.

Beruntung, perhelatan ini dapat digelar dengan tetap berupaya memperketat protokol kesehatan di tiap cabang olahraga (cabor) yang dilombakan. Bahkan, kita juga bisa melihat ketaatan wasit di cabor bola voli yang selalu menggunakan masker terlebih dahulu sebelum memberikan keputusan atau penjelasan ke pemain atau pelatih dari tim yang mengajukan argumentasi ke wasit.

Pada cabor ini pula, kita juga melihat ada pemain yang menggunakan masker saat bermain, bukan saat dirinya berada di tepi lapangan. Menarik!

Namun, pemandangan menarik di Olimpiade Tokyo 2020 tidak hanya di situ. Lewat artikel ini, saya akan menyertakan lima fakta menarik dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Apa saja?

Fakta menarik pertama, Indonesia berhasil mempertahankan pencapaian medali emas Olimpiade sejak Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Menariknya, medali emas tersebut juga dipersembahkan oleh atlet bulutangkis.

Pada Olimpiade Rio 2016, Indonesia berhasil menyabet medali emas lewat ganda campuran serasi, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sebenarnya, pencapaian medali emas Olimpiade di cabor badminton berhasil diraih sejak Olimpiade Barcelona 1992 lewat Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budi Kusuma (tunggal putra).

Hanya saja, pada Olimpiade London 2012, atlet badminton Indonesia absen menyumbang medali. Malah, ganda putri Greysia Polii dan Meiliana Jauhari mendapatkan diskualifikasi.

Beruntung, sejak itu, atlet badminton Indonesia berhasil kembali menyabet emas. Termasuk di Olimpiade Tokyo 2020 lewat ganda putri, Greysia dan Apriyani Rahayu.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sumbang medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan via Kompas.com
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sumbang medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan via Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun