Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Potong Rambut Sendiri, dari Aib Menjadi Keterampilan Tersembunyi

19 Juli 2021   17:01 Diperbarui: 20 Juli 2021   16:23 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi potong atau pangkas rambut | Sumber: Pexels/Bariksive 

Ketiga, saya mulai berani mencoba memangkas rambut sendiri. Tentu, dengan berkali-kali kegagalan.

Kegagalan yang paling sering saya alami adalah rambut petal. Kalau petalnya seperti corak rambut Cristiano Ronaldo, tidak masalah.

Ilustrasi rambut petal yang disengaja menjadi gaya rambut. Sumber: via Gettyimages.com/Kevin C. Cox
Ilustrasi rambut petal yang disengaja menjadi gaya rambut. Sumber: via Gettyimages.com/Kevin C. Cox

Suatu ketika, rambut saya juga pernah saya pangkas habis di dua bagian samping kepala. Jadi, bagian atas telinga itu botak.

Ekspektasi rambut samping seperti ini. Sumber: Gettyimages via Acefootball.com
Ekspektasi rambut samping seperti ini. Sumber: Gettyimages via Acefootball.com
Itu membuat orang yang melihat kemungkinan punya dua penafsiran, antara anak ini (saya) mau menjadi bocah berandalan, atau salah potong rambut.

Sejak itu, saya punya proses dalam memangkas rambut sendiri. Sampai kemudian menemukan masa-masa dapat memangkas rambut cukup rapi dan tidak ketahuan bahwa itu pangkas rambut sendiri. Bagaimana bisa begitu?

Pertama, setelah memangkas rambut, meminta orang lain untuk menilai bagaimana penampakan rambut yang sudah dipangkas. Terutama bagian belakang.

Jika rapi, alias tanpa petal, maka berhasil. Jika tidak, perlu minta bantuan orang yang melihat itu untuk merapikan. Atau, minimal mengarahkan bagian mana yang perlu dirapikan sedikit/banyak.

Kedua, menggunakan sisir-silet. Saat itu saya juga sudah menggunakan sisir-silet. Itu karena saya melihat teman saya sering dipangkas dengan alat itu oleh bapaknya atau tetangganya.

Ilustrasi sisir silet yang sering digunakan untuk pangkas rambut mandiri. Sumber: via Google/sisir silet
Ilustrasi sisir silet yang sering digunakan untuk pangkas rambut mandiri. Sumber: via Google/sisir silet

Berhubung orang di rumah tidak berani melakukannya, maka saya melakukan sendiri. Awalnya jelas ada kegagalan. Karena, saya kurang mampu memperhitungkan antara ketajaman silet dengan tebal-tipisnya rambut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun