Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Marc Marquez dan Dugaan Konspirasi MotoGP Sachsenring

21 Juni 2021   20:02 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:32 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc Marquez menang di Sachsenring (20/6). Sumber: AFP/Ronny Hartmann via Kompas.com

Semakin tepat, karena semua pembalap hampir bisa dikatakan seperti sengaja mengarungi balapan kali ini dengan adu daya tahan. Itulah kenapa, beberapa pembalap terlihat seperti enggan agresif di paruh awal balapan.

Marc segera memimpin balapan sejak awal setelah menyalip Aleix Espargaro. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Marc segera memimpin balapan sejak awal setelah menyalip Aleix Espargaro. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Baru ketika Aleix Espargaro mulai terlihat kedodoran atau memang sengaja menurunkan kecepatan untuk menghemat ban, Jack Miller mulai berupaya menyalip Aleix dan mengejar Marc. Hanya saja, ada faktor krusial yang bisa dikatakan menjadi penghalang Miller untuk dapat menipiskan jarak dengan Marc.

Faktor itu bernama tikungan. Tikungan di Sachsenring seperti menyiksa beberapa pembalap dan motor tertentu.

Miller seringkali terlihat tidak rapi dalam melibas tikungan. Begitu pula dengan Aleix Espargaro. Bahkan, Johann Zarco juga terlihat keteteran walau sebenarnya ada praduga bahwa itu bagian dari strategi menghemat ban.

Namun, pada akhirnya kita bisa melihat bahwa strategi itu tidak berjalan dengan baik. Karena, yang berhasil lolos dari jebakan kerumunan, itulah yang punya potensi mendapatkan posisi yang lebih baik.

Itulah yang kemudian dilakukan oleh Miguel Oliveira dan Fabio Quartararo. Bahkan, bisa dikatakan Francesco Bagnaia juga melakukannya.

Selain karena mereka memang punya gaya membalap yang rapi dalam melibas tikungan, mereka juga mampu memanfaatkan keawetan ban untuk misi mengejar Marc. Misi yang bisa disebut mustahil.

Karena, dengan tingkat kesulitan seperti Sachsenring, membalap di kerumunan adalah keputusan yang salah. Itulah yang sayangnya terlambat untuk disadari oleh pembalap lain selain Marc.

Quartararo baru tancap gas melepaskan diri dari rombongan di belakang Marc di sepertiga akhir balapan. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Quartararo baru tancap gas melepaskan diri dari rombongan di belakang Marc di sepertiga akhir balapan. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Akhirnya, hasil balapan bisa memperlihatkan bahwa ada cara yang sedikit berbeda dalam menaklukkan 29 putaran di Sachsenring. Cara itu adalah membagi balapan dalam tiga bagian.

Sepertiga awal, sepertiga tengah, dan sepertiga akhir. Pada sepertiga awal balapan, pembalap bisa memacu motornya dalam kecepatan terbaik sesuai daya cengkeram ban ke aspal.

Pada sepertiga tengah, ban sudah mulai harus dijaga. Itulah kenapa, kalau jarak sudah terbuka minimal 1 detik, maka itu adalah momen tepat untuk tidak memacu motor lebih kencang lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun