Bahkan, Deschamps juga tidak sepenuhnya bergantung pada skuad yang sama antara Euro 2016 dengan Piala Dunia 2018. Termasuk saat ini, pada gelaran Euro 2020, Prancis juga hadir dengan beberapa perubahan.
Hanya saja, memang, ada beberapa pemain yang masih bertahan di skuad sejak 2016. Seperti Hugo Lloris, Varane, Antoinne Griezmann, dan Giroud.
Dengan kembalinya Benzema, kemungkinan besar, Giroud harus menepi dari starting line-up. Kecuali, kalau Deschamps ingin melakukan perbedaan starting line-up saat menghadapi Hungaria.
Namun, ketika melawan Jerman dan Portugal, Prancis kemungkinan besar akan bermain dengan Benzema sebagai penyerang tengah. Dia ditopang oleh Griezmann dan Kylian Mbappe.
Keberadaan Benzema di tim juga membuat Deschamps bisa dikatakan punya pilihan untuk bermain seperti apa. Berbeda dengan ketika Deschamps melatih Prancis di Piala Dunia 2018.
Hampir, kita selalu melihat Prancis bermain dengan pola yang serupa. Namun, detail-detail tertentu untuk menyesuaikan lawannya itu sudah cukup untuk merepotkan semua lawan, termasuk Kroasia di partai puncak.
Sedangkan, pada Euro 2020, Deschamps diprediksi dapat lebih berani membuat kejutan. Walaupun, kita mungkin sudah kenal gaya bermain Benzema di Real Madrid, bisa saja di timnas, dia punya peran yang berbeda. Termasuk menantikan kartu As tersembunyi yang bernama N'Golo Kante.
Namun, pencantuman ini berdasarkan gelora para pemain yang sedang terlihat ada di fase percaya diri yang bagus. Pemilihan pemain yang bisa dikatakan tepat, karena mengolaborasikan antara pemain muda yang penuh determinasi dan pemain senior yang sarat pengalaman.
Masih dipanggilnya Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci bisa dikatakan tepat untuk menjaga para pemain tidak gampang goyah mentalnya. Namun, kunci permainan sebenarnya dipegang oleh para pemain muda dan para pemain yang memang punya etos kerja tinggi.
Seperti Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Nicolo Barella. Nama terakhir bahkan bisa dikatakan adalah paket komplet. Masih muda, visioner, dan tidak kenal lelah.