Di lini tengah juga kian menarik. Mereka kini tidak khawatir untuk mencari pengganti Joao Moutinho sebagai pengatur serangan. Karena, sudah ada Bruno Fernandes, yang terlihat lebih baik.
Lini serang, sekarang, Portugal tidak lagi terlalu khawatir dengan produktivitas gol. Di sana sudah ada Diogo Jota yang di musim 2020/21 bisa dikatakan berhasil menjaga produktivitasnya pasca pindah dari Wolves ke Liverpool. Termasuk keberadaan striker Eintracht Frankfurt, Andre Silva.
Susunan pemain yang mengalami peningkatan kualitas ini membuat taktik pragmatis pelatihnya, Fernando Santos, akan dapat dieksekusi dengan lebih baik. Jika Euro 2016 saja bisa, kenapa tidak tahun ini?
Enrique bisa dikatakan tidak anti untuk mencomot pemain-pemain yang bukan dari Real Madrid dan Barcelona. Dua klub yang memang bisa dikatakan penyedia pemain terbaik Timnas Spanyol dari masa ke masa.
Namun, dua klub ini bisa dikatakan sedang berada di fase jenuh. Di lini penjaga gawang Spanyol saja, tidak ada yang berasal dari dua klub tersebut.
Padahal, di 2008 dan 2010, Iker Casillas dan Victor Valdes ada di sana. Pemain belakang dan pemain tengah juga bertumpu pada dua klub raksasa tersebut.
Namun, pada Euro 2020 ini, secara perlahan kita melihat bahwa inilah yang disebut Timnas Spanyol. Tim yang memang harus diperkuat oleh pemain terbaik Spanyol dari mana pun mereka berasal.
Itulah mengapa, ketika Enrique tidak memanggil Sergio Ramos bisa dikatakan tepat. Alasannya pun bisa dikatakan logis, karena seperti yang publik penikmat sepak bola La Liga lihat, bahwa musim ini Ramos lebih banyak duduk di bangku cadangan daripada bermain dengan Raphael Varane.
Jika di klub--yang merupakan tempat mengerahkan permainan terbaiknya saja--Ramos sudah sulit bermain karena faktor kebugaran dan sebagainya, apalagi di timnas. Bisa sangat genting kalau sebuah tim membawa pemain yang punya kecenderungan tinggi untuk cedera.
Ini hampir mirip dengan Timnas Prancis yang gagal membawa Laurent Koscielny ke Piala Dunia 2018 ketika bek itu sedang berada di fase puncak performanya. Faktor cedera parah membuat mantan bek Arsenal itu harus merelakan kesempatan untuk mengangkat trofi Piala Dunia di Rusia.