Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan featured

Menghadapi Pandangan Negatif Anak Perempuan Bermain Teater

27 April 2021   18:37 Diperbarui: 27 Maret 2022   06:43 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan bermain teater. Sumber: Pexels/Cottonbro

Lalu, bagaimana supaya orang tua pada akhirnya mau merelakan anaknya merantau dan bahkan bermain teater?

Langkah pertama tentu dengan cara berbincang dua arah. Tidak selamanya yang tua berarti tahu segalanya, yang tua juga harus mau mendengarkan apa yang dikatakan yang muda. Karena, siapa tahu jangkauan informasi yang muda sudah lebih jauh daripada yang tua.

Langkah kedua adalah tidak menunjukkan keluhan yang berlebihan. Sebenarnya, mengeluh tidak masalah, karena sebagai anak muda yang baru keluar dari pelukan orang tua pasti ada keterkejutan-keterkejutan dalam menghadapi kenyataan.

Secara pribadi, saya cukup sering mengungkapkan keluhan. Karena, dengan begitu unek-unek yang ada di pikiran bisa berpindah tempat.

Berhubung saya tidak bisa selamanya berkeluh-kesah ke orang tua, terkadang dan juga sering, saya mengeluh di media sosial. Saya plong, orang lain yang kebakaran jenggot, karena terganggu mood-nya pasca-melihat unggahan saya.

Jika orang lain yang tidak peduli saya makan apa, sudah terpengaruh, apalagi kalau orang tua yang masih kirim uang dan (seandainya) membacanya. Pasti, mereka juga khawatir. Itu lumrah dan malah bagus sebenarnya.

Tetapi, agar hal itu tidak terjadi, karena dapat mengganggu kesehatan pikiran orang tua, maka saya mulai mengurangi kebiasaan mengeluh. Kalaupun saya mengeluh, caranya sudah berbeda daripada dulu.

Dari situlah, orang tua mulai berpikir anaknya telah siap menghadapi kehidupan yang keras. Termasuk menghadapi lingkungan sosialnya, yang salah satunya adalah teater.

Kebetulan, saya pernah masuk ke komunitas teater, dan tentu sudah menjadi bagian dari kekhawatiran orang tua. Sudah merantau, hidup pas-pasan, bermain teater pula. Cari penyakit!

Tetapi, pada akhirnya, saya bisa meredakan kekhawatiran orang tua. Minimal salah satunya saja, yaitu pola hidup. Karena, bagaimana pun orang tua pasti memikirkan kesehatan anaknya, walaupun sebenarnya daya tahan tubuh anak pasti masih lebih baik daripada orang tua.

Hanya saja, setua-tuanya anak, orang tua masih menganggap anak adalah anak yang seperti kemarin baru dilahirkan, bertulang rawan, dan mudah sakit. Itulah kenapa, jiwa protektif orang tua masih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun