Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Ramadan Masa Kecil: Ada Maling tetapi Ketuk Pintu?

19 April 2021   14:00 Diperbarui: 19 April 2021   14:01 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengetuk pintu. Sumber: iStock via Tribunnews.com

Lalu, bagaimana kalau tidak ada?

Itulah pertanyaan yang ada di pikiran saya sampai sekarang. Itu pula yang membuat saya masih mengingat momen itu sekaligus mengingat momen Ramadan yang masih terasa guyup dan meriah.

Ilustrasi membangunkan orang untuk bersahur. Sumber: via dpbbmlucu.info via plimbi.com
Ilustrasi membangunkan orang untuk bersahur. Sumber: via dpbbmlucu.info via plimbi.com
Sebenarnya, saat ini masih ada orang-orang berkeliling membangunkan untuk sahur. Bahkan, setiap hari masih ada pemuda-pemuda yang memukul-mukul tiang listrik pertanda sudah tengah malam, alias pukul 24.00/00.00.

Itulah kenapa, kalau misalnya ada yang menganggap Ramadan masa pandemi membuat suasana sepi, mungkin hanya terjadi di tempat tertentu. Kalau di domisili saya saat ini, Ramadan 2021 sudah hampir mendekati masa normal.

Orang membangunkan untuk sahur masih ada, walau sekarang sudah eranya digital, seperti menyalakan alarm di ponsel. Bahkan, kalau tinggal di dekat mushola/masjid, pasti masih terdengar 'halo-halo' dari masjid/mushola tersebut.

Hanya saja, terkadang saya juga merasa membangunkan orang bersahur itu penting, kalau memang waktunya tepat. Selain itu, juga perlu tetap menjaga sopan-santun, agar tidak mengganggu orang yang ada di dalam rumah tersebut.

Keberadaan orang-orang yang membangunkan untuk sahur akan terasa penting kalau perkampungan itu jauh dari masjid/mushola. Atau, jangkauan 'halo-halo' dari tempat ibadah itu masih kurang jelas untuk sampai ke rumah terjauh, maka kehadiran mereka sangat diperlukan.

Jadi, nostalgia saya tentang momen sahur di Ramadan masa kecil ini mungkin juga bisa untuk menjadi momen meninjau ulang fungsi dari orang yang membangunkan untuk bersahur. Di satu sisi, itu adalah momen menarik yang bahkan patut diingat, jika di kemudian hari hilang. Namun, di sisi lain juga perlu dianggap biasa kalau memang sudah tidak ada.

Malang, 19 April 2021
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun