Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perempat Final Liga Champions 2021 dalam Skenario Ideal dan Rasional

20 Maret 2021   00:42 Diperbarui: 20 Maret 2021   11:25 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klub di babak 8 besar Liga Champions 2020/21. Gambar: diolah dari Twitter/ChampionsLeague

Laga pertama, Bayern Munchen vs PSG. Pada laga ini, peluang menang Bayern Munchen sebenarnya banyak. Tetapi, untuk lolos, kemungkinannya masih 50-50.

Alasannya, laga perempat final bukan laga final yang "hanya" ditentukan dalam satu kali pertandingan. Entah, 90 menit, 120 menit, atau jika kedua tim sangat alot saat permainan terbuka, maka penentuan pemenangnya lewat adu penalti.

Artinya, laga final hitung-hitungannya sedikit kurang kompleks, dibandingkan dengan laga fase gugur yang mempunyai 2 laga per tahap. Seperti, babak 16 besar, perempat final, dan semifinal.

Lewat dua laga per fase, tim yang lolos ke fase selanjutnya juga belum tentu yang berhasil memenangkan dua laga itu. Tim yang lolos bisa saja hanya memenangkan satu laga dan satunya lagi imbang, atau bahkan kalah.

Hal itu bisa terjadi, kalau hitung-hitungan agregatnya masih unggul. Kalaupun, ternyata agregatnya sama, maka yang membuat berbeda adalah jumlah gol tandang.

Contoh tim yang mengandalkan keunggulan gol tandang adalah FC Porto. Mereka berhasil menyingkirkan Juventus, sekalipun agregatnya 4-4.

Dari sini, paham kan bahwa hal inilah yang bakal membuat kedua tim ini punya peluang sama besar untuk menang. Ini cukup berbeda dengan final, karena mental tim yang kebobolan dua gol di babak pertama--sisa 45 menit--akan cepat anjlok dibandingkan kebobolan tiga gol saat ada jatah 90 menit di laga kedua.

Misalnya, jika di final tertinggal satu gol dengan sisa waktu 10-15 menit, tim tersebut sudah mulai frustrasi. Ini berbeda jika tim tersebut tertinggal 2-3 gol, namun masih ada laga kedua.

Khusus pada musim 2020/21 ini, kita sedikit mengabaikan faktor bermain di kandang. Karena, bermain kandang atau tandang sama saja tanpa penonton.

Namun, poin penting yang masih bertahan adalah kemampuan mencetak gol tandang dan memastikan timnya juga tidak bobrok banget dalam bertahan. Ini yang kemudian membuat Bayern Munchen bisa saja tersingkir jika gagal memanfaatkan kelebihannya selama musim kemarin dan musim ini di Liga Champions.

Kelebihan mereka adalah produktivitas. Di fase grup saja, Munchen sudah mengumpulkan 18 gol, yang menjadikan mereka sebagai tim terproduktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun