Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Artidjo Alkostar, Akankah Jadi Inspirasi Serial Indonesia?

7 Maret 2021   22:01 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:39 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Hakim MA dan anggota Dewan Pengawas KPK, Artidjo Alkostar. Gambar: Yuniadhi Agung/Kompas

Selain itu, cerita yang berkaitan dengan hukum, hakim, jaksa, pengacara, polisi, dan penjahat biasanya identik dengan adegan aksi dan misteri (penelusuran). Artinya, tontonan ini lebih cocok ditonton di bioskop (dalam kondisi dunia normal).

Kisah tentang Artidjo kemungkinan besarnya seperti cerita-cerita yang ada di serial Korea (drakor) yang memiliki adegan rumit. Penuh teka-teki, dan tidak akan jarang keluar dialog-dialog lugas.

Jika sutradaranya mengikuti selera pasar dan keidentikan cerita tentang hukum yang biasanya lekat dengan adegan penangkapan dan pemburuan, maka ceritanya akan beraliran (genre) aksi. Namun, jika sutradara lebih fokus pada intelijensi, yaitu pola pikir Artidjo dalam mengupas kasus, maka ceritanya akan beraliran misteri saja.

Jika ada adegan Artidjo menendang meja atau kursi orang/tamu yang hendak membicarakan perkara, itu bukan termasuk adegan laga. Itu adalah adegan emosional, yang artinya masih wajar terjadi pada tontonan yang hanya beraliran misteri.

Lalu, siapa sutradara yang cocok menggarap serial/film tentang Artidjo Alkostar?

Menurut saya, Joko Anwar patut diunggulkan. Ini tidak hanya berdasarkan karya filmnya yang mampu mengobral kekelaman, tetapi juga karena dia pernah berkarya di jalur web-series. Artinya, kalau Joko Anwar ingin mengangkat kisah Artidjo di jalur serial, itu bukan tantangan baru baginya.

Jejak karya Joko Anwar. Gambar: diolah dari Filmindonesia.or.id dan Wikipedia.org
Jejak karya Joko Anwar. Gambar: diolah dari Filmindonesia.or.id dan Wikipedia.org
Namun, jika merujuk pada rekam jejak penggarapan web-series terkini, maka sosok Tommy Dewo patut dipertimbangkan. Karya terbarunya "Serigala Terakhir" (2020) bisa menjadi rujukan.

Begitu pula dengan rekam jejaknya di dunia perfilman yang identik bekerjasama dengan Joko Anwar di film-film Joko. Ini membuat pola berkaryanya juga tidak akan jauh dari ilmu yang didapatkannya bersama Joko Anwar. Sekalipun, beda orang, beda sentuhan.

Jejak karya Tommy Dewo. Gambar: diolah dari Filmindonesia.or.id dan Wikipedia.org
Jejak karya Tommy Dewo. Gambar: diolah dari Filmindonesia.or.id dan Wikipedia.org
Jika Tommy Dewo yang tertarik menggarap kisah Artidjo Alkostar, maka saya lebih berharap dia menggarapnya ke dalam bentuk web-series seperti "Serigala Terakhir". Ini bisa menjadi cara Tommy memperdalam kualitasnya berkarya di jalur serial, yang siapa tahu malah membuatnya dapat dikenal sebagai sutradara serial terbaik Indonesia.

Selain dua nama tersebut, tentu ada nama-nama lain yang bisa menjadi sutradara serial tentang Artidjo Alkostar. Namun, itu juga kembali pada sosok-sosok tersebut dan ketertarikan mereka dalam menggarap kisah tentang dunia kehukuman, khususnya di Indonesia.

Kalau pembaca, apakah ada yang tertarik untuk menontonnya? Atau, malah ada yang berencana menjadi penggarap serial tentang Artidjo Alkostar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun