Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Bagaimana Kalau Teman Kita Tidak "Easy Going"?

28 Februari 2021   22:59 Diperbarui: 1 Maret 2021   22:15 5976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nongkrong bareng teman. Gambar: Pexels/Helena Lopes

Kemudian, orang seperti itu biasanya ingin menunjukkan keberhasilannya menemukan suasana baru yang menarik kepada temannya. Biasanya, orang yang mudah bepergian tidak ragu untuk merekomendasikan tempat baru kepada temannya lewat cara mengajaknya ke tempat tersebut.

Lalu, bagaimana jika ternyata temannya tidak mudah menerima ajakannya?

Itulah yang sebenarnya menjadi permasalahan laten dalam pertemanan dan menjadi pokok dalam tulisan ini. Tidak jarang, di antara jaringan pertemanan terdapat teman-teman yang tidak mudah diajak bersantai atau mengopi sewaktu-waktu.

Bahkan, terkadang ada keluhan semacam ini, "Aku selalu bisa kamu ajak ngopi, kok giliran aku yang ngajak ngopi, kamu sering gak bisa?"

Keluhan itu yang kemudian bisa menimbulkan sikap lain, misalnya menjadikan seseorang yang awalnya tidak easy going menjadi people pleaser. Daripada pertemanan rusak, hanya gara-gara tidak mudah diajak kongkow ria, bukan?

Padahal, sebenarnya sikap tidak easy going adalah hal wajar. Sekali lagi ingat, ini tentang sikap, bukan sifat. Artinya, orang yang secara sikap tidak easy going sebenarnya lebih bisa dimaklumi, daripada secara sifat tidak easy going.

Orang yang tidak mudah diajak bepergian bukan berarti dia antisosial. Bisa saja karena dia belum ada waktu untuk berkumpul dengan temannya, maka dia menolak ajakan ngopi. Atau, dia memang sedang tidak membutuhkan itu, karena dia masih baik-baik saja tanpa ngopi bareng teman-temannya.

Ilustrasi orang yang masih selalu bersemangat menghadapi rutinitas. Gambar: Pexels/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi orang yang masih selalu bersemangat menghadapi rutinitas. Gambar: Pexels/Tima Miroshnichenko
Baik-baik saja di sini adalah ketika seseorang masih tetap segar dan bersemangat dalam menghadapi rutinitas. Kalau kemudian dia merasa tidak segar, baru dia akan membutuhkan momen untuk bertemu teman dan hanya menghabiskan waktu untuk berbincang segala arah (gak jelas).

Artinya, kalau kita punya teman yang jarang mengiyakan ajakan ngopi dan nongkrong di kafe setiap akhir pekan, itu pertanda baik. Karena, kita punya teman yang tahu kapan harus tetap pada rutinitasnya dan kapan dapat bersantai.

Lagipula, tidak easy going di sini masih berupa sikap, yang artinya dapat berubah-ubah menyesuaikan keadaan orang tersebut. Itulah kenapa, kita sebagai si teman, termasuk jika kita malah yang tidak easy going, seharusnya tidak menganggap ketidakmudahan diajak bepergian bukan suatu permasalahan besar dalam pertemanan.

Jadi, seharusnya kita dapat memaklumi sikap tidak easy going tersebut. Jangan sampai kita malah membuat orang yang demikian--termasuk diri sendiri--menjadi people pleaser, hanya karena merasa pertemanan menjadi tidak asyik akibat kurang intensitas bertemu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun