Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Undangan Pernikahan Digital, di Antara Etika dan Zaman

24 Februari 2021   22:37 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:34 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan. Gambar: Pexels/Min An

Menurut pengalaman saya, biasanya undangan nikah cetak baru saya terima ketika acaranya akan digelar sepekan atau malah beberapa hari ke depan. Ini saya duga selain karena faktor-faktor yang telah disebutkan, juga karena adanya kekhawatiran gagal nikah di hari tersebut.

Makanya mepet. Kok sukanya mepet-mepet?

Kedua, tentang etika. Meski sudah di dekade 2020-an, etika juga masih perlu diperbincangkan, termasuk dalam hal memberi undangan pernikahan.

Secara pribadi, sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalahkan bagaimana rupa undangan nikah tersebut. Lagipula, saya juga sangat jarang hadir ke pernikahan teman saya. Maaf, ya!

Namun, atas dasar itu pula, saya pernah berpikir tentang mengapa harus diundang begini, kalau ujung-ujungnya yang diundang tidak bisa datang? Sekalipun teman bisa menjawab tidak apa-apa, tapi perasaan kecewa pasti ada.

Sudah diundang, bahkan dicari-cari alamatnya, eh, tidak bisa datang. Ini rekaan pikir dari saya. Mungkin ada yang begini atau tidak beginu (begini).

Belum lagi, kalau ternyata di penamaan terhadap si undangan salah tulis. Sudah tahu nama saya Deddy, eh ditulis Dedi. Ini yang diundang Deddy atau Dedi?

Itu hanya contoh saja, jangan baper!

Artinya, undangan nikah cetak itu terlalu bertele-tele. Sudah ribet, mahal, belum tentu puas pula.

Tetapi, undangan nikah cetak itu juga punya nilai tersendiri, yaitu etika. Orang akan sangat menghargai undangan jika ditujukan secara personal, apalagi undangan tersebut sampai rumah dengan selamat.

Jarak, nilai kesopanan, dan faktor orang (kaum) tua menjadi pertimbangan dalam memberi undangan nikah. Gambar: Dok.pribadi/Deddy HS
Jarak, nilai kesopanan, dan faktor orang (kaum) tua menjadi pertimbangan dalam memberi undangan nikah. Gambar: Dok.pribadi/Deddy HS
Berdasarkan pengalaman saya dulu di rumah lama, orang yang mendapatkan undangan nikah itu berarti dihargai keberadaannya. Bahkan, tidak jarang ada orang yang merasa kecewa ketika tidak mendapat undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun