Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Steve Bruce: Sepak Bola Saat Pandemi adalah Moral Vs Finansial

11 Januari 2021   00:25 Diperbarui: 11 Januari 2021   09:13 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepak bola tetap berjalan sengit walau tanpa suporter di tribun. Gambar: AFP/Getty Images/Pool via Kompas.com

Itulah mengapa, akhirnya ada pendapat lain yang sebenarnya lebih tepat disandingkan dengan pendapat Bruce, yaitu pendapatnya Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman itu lebih menginginkan sepak bola tetap ada, karena semua orang yang terlibat bisa menjalankannya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jurgen Klopp saat bertandang ke Villa Park. Gambar: via Birminghammail.co.uk
Jurgen Klopp saat bertandang ke Villa Park. Gambar: via Birminghammail.co.uk
Artinya, untuk menjalankan sepak bola di tengah pandemi kuncinya hanya satu, disiplin. Jika para pelaku sepak bola disiplin, termasuk para pemain yang tidak keluyuran ke mana-mana, maka sepak bola tidak akan banyak terganggu oleh Covid-19.

Perihal munculnya kasus positif yang makin tinggi pada tim, khususnya pada pemain, tidak lepas karena lalainya mereka dalam menjalani aktivitas keseharian setelah latihan dan pertandingan. 

Sudah tidak sulit kita menemukan kabar si A berpesta ulang tahun, si B merayakan tahun baru, dan si C malah melakukan pesta "pengusir kejenuhan".

Itulah yang sebenarnya bisa menjadi pemicu adanya rantai kasus positif Covid-19 di sepak bola, khususnya di Inggris. Percuma mereka mengaku stres karena tidak ada penonton, tapi mereka justru melakukan ketidakdisiplinan yang artinya mereka juga menantang Covid-19.

Dari situlah, tulisan ini menganggap bahwa pendapat Bruce itu ada benarnya, tetapi kuncinya ada di Klopp. Sepak bola sebenarnya seperti acara televisi pada umumnya. Mereka juga seperti sinetron, ftv, acara bincang-bincang, bahkan juga drakor.

Mereka dituntut ada dan juga memang harus ada. Karena, tanpa mereka penggemar akan semakin resah. Tanpa mereka turun ke lapangan, mereka juga resah karena timnya tidak mampu memberikan uang.

Jadi, bagaimana Bruce? Ingin seperti Allardyce yang mengharapkan ada circuit breaker di Premier League, atau seperti Klopp yang ingin sepak bola tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan?

Semoga, tulisan ini juga bermanfaat untuk visi 'sepak bola pandemi' di Indonesia. Salam bola!

Baca juga: Liga 1 Lanjut atau Tidak Sama Sekali

~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun