Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kaleidoskop 2020 dan Kebanggaan menjadi Kompasianer

20 Desember 2020   16:15 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:39 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Getty Images via Forbes.com.br/Riausky.com

Berpartisipasi di Blog Competition

Memang, sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa tulisan saya dapat memberikan persaingan ketat dengan tulisan penulis lain. Tetapi, tahun ini terlihat bahwa jiwa optimis dan percaya diri saya lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Itu dapat terlihat dari beberapa acara kompetisi blog yang diselenggarakan Kompasiana saya ikuti. Jika dihitung lewat berkas naskah yang saya simpan, ada sekitar 6 lomba menulis blog di Kompasiana yang saya ikuti--termasuk lomba kolektif.

Angka itu mungkin bagi penulis/pembuat konten di Kompasiana lainnya seperti sedikit, tetapi bagi saya itu sudah melampaui partisipasi di tahun 2019 yang sekitar 3 lomba saja. Artinya, di dalam diri saya sudah ada keberanian lebih untuk menyandingkan tulisan-tulisan receh saya dengan tulisan-tulisan hebat kreator lain.

Sebelum orang lain mengapresiasinya, tentu saya ingin mengapresiasinya sebelum terlambat. Itulah yang membuat saya senang, bahwa di tahun ini ternyata kepercayaan diri saya tumbuh perlahan dan sebenarnya tanpa saya sadari.

Menjadi Nominee di Kompasianival 2020

Salah satu kategori di Kompasianival 2020. Gambar: diolah dari dokumentasi Kompasiana
Salah satu kategori di Kompasianival 2020. Gambar: diolah dari dokumentasi Kompasiana
Saya pikir ini adalah mimpinya banyak orang yang menulis di Kompasiana. Bahkan, mungkin ada orang-orang yang "mengutuki" saya, karena saya cenderung pesimis dan membuat "kampanye" yang tidak sepantasnya sebagai seorang nominator.

"Seharusnya saya saja yang jadi nominator daripada Deddy yang penganut pesimisme itu."

Tetapi, itulah pada kenyataannya. Saya melihat peta dengan mata dan kepala, bukan perasaan. Sebelum orang lain menguliti atau sekadar menilai--tanpa membaca--tulisan saya, saya sudah melakukannya.

Bahkan, tulisan yang saya unggah juga tidak luput dari ketidakpuasan pribadi pasca unggah. Ada yang sempat saya perbaiki, walau tidak semua. Tetapi, tidak sedikit pula yang saya biarkan.

Ketika keputusan kedua yang terjadi, maka itu adalah pencapaian luar biasa. Karena, saya berani membiarkan tulisan apa adanya itu tetap berenang ke permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun