Karena, liga ini yang sepertinya sangat cocok dengan pemain-pemain yang mulai usang, khususnya yang kalah bersaing di Premier League (EPL). Lihat saja, Ashley Young, Kolarov, Chris Smalling, dll. yang berhasil bangkit di Serie A.
Itu artinya, opsi terbaik Ozil selain pulang ke Bundesliga adalah mencicipi kompetisi di Italia sekaligus bereuni dengan Aaron Ramsey. Ia juga bisa mengedepankan Italia sebelum misalnya ke Turki.
Berdasarkan kehebohan yang terjadi di Prancis, Ozil sepertinya sudah tidak punya harapan untuk bermain di salah satu klub Prancis. Namun, semua rancangan masa depan itu hanya bisa lebih teryakinkan apabila Ozil masih bermain.
Per Maret sampai Oktober (8 bulan), Ozil tidak bermain secara kompetitif. Dia hanya tampil di salah satu laga pramusim, namun tidak ambil bagian di Community Shield.
Teka-teki masa depan Ozil dengan Arsenal semakin membesar, bahkan bisa saja dianggap mengalahkan Saga Messi. Messi saja akhirnya luluh dengan keputusan Barcelona, mengapa Ozil tidak?
Sampai kemudian pertanyaan itu (seperti) dijawab oleh Arsenal dengan keputusan mereka tidak memasukkan nama Ozil di EPL dan Liga Eropa (UEL) 2020/21. Absennya Ozil di 2 kompetisi utamanya Arsenal musim ini--setidaknya hingga awal Januari, membuat penegasan bahwa Arsenal sudah tidak membutuhkan Ozil.
Dari sinilah, muncul sebuah pertanyaan (lagi), yaitu apa peran Mesut Ozil di Arsenal meski tidak lagi bermain?
Menjadi "pundit medsos Arsenal". Jawaban ini saya dapatkan dari rutinitasnya di media sosial yang nyaris melebihi aktivitas saya yang seharusnya lebih menganggur daripada dirinya.
Namun, berkat statusnya yang masih merupakan pemain Arsenal, dan tentunya masih dikirim 'reward' oleh Arsenal, ia harus mencari cara agar tidak sepenuhnya 'makan gaji buta'.
Itulah mengapa, akhirnya kita bisa melihat rutinitasnya mengunggah kabar di akun medsosnya, yang salah satunya berfokus pada Arsenal.
Tidak tanggung-tanggung, ia membuat tanggapan dan prediksi seperti seorang pundit. Namun, khusus tentang Arsenal.