Ini masih dalam bentuk contoh yang sepele. Tetapi saya pikir ini penting untuk dilakukan selama itu berkaitan dengan interaksi dengan orang lain. Karena, kematian yang diakibatkan covid-19 ini bisa berjamaah, bukan hanya satu orang saja.
Itulah mengapa, perlu bagi masyarakat untuk ngepoin informasi seputar covid-19. Jika sedang butuh informasi seputar cara bersalin di era pandemi, kepoin informasi itu. Jika di lingkup RT tidak ada informasi memuaskan, langsung kepoin di medsos.
Jika ngepoin video viral di Tiktok saja bisa, kenapa tidak untuk ngepoin yang lebih penting?
Dua hal ini bagi saya sudah cukup untuk membuat kita saling memperbaiki tindakan di kemudian hari. Baik itu untuk pihak yang lebih bertanggung jawab di atas masyarakat seperti pihak medis dan lainnya, juga masyarakat itu sendiri.
Kita tidak bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi, maka yang perlu diperbaiki adalah apa yang akan terjadi. Alias, mencegah terdengarnya lagu lama yang sudah tak bisa (tak perlu) diperbaiki.
Bagi pihak pemangku birokrasi, ayolah perbaiki sistem birokrasi Anda. Buat tata cara yang lebih efektif, biar masyarakat tidak pontang-panting. Mereka itu pekerjaannya tidak hanya membawa surat/map ke sana-ke mari seperti kurir. Mereka juga punya pekerjaan lain, dan "time is always about money".
Sedangkan bagi masyarakat, ayolah mencerdaskan diri masing-masing. Jangan menunggu digetok kepalanya, baru mau mencari tahu sesuatu yang penting. Kita sudah bukan anak SD yang terkadang perlu dihukum agar giat belajar.
Semoga, kita tak menemukan lagi kasus seperti ini di kemudian hari. Kita harus belajar bersama, karena jika kita hanya saling menuduh, menyalahkan, dan menuntut, memangnya apa yang bisa mengganti berbagai kesalahan itu? Uang?
Malang, 21 Agustus 2020