Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Mencegah Penularan Covid-19 atau Menyelamatkan Nyawa Tak Berdosa?

21 Agustus 2020   15:26 Diperbarui: 21 Agustus 2020   16:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehamilan dan sedang di masa pandemi covid-19. Gambar: Honeyriko via Kompas.com

Surat hasil rapid test teman. Gambar: Dokpri/YDS
Surat hasil rapid test teman. Gambar: Dokpri/YDS
Beruntung teman saya tidak ragu untuk menunjukkan surat bukti negatif covid-19 dari hasil rapid test-nya. Saya pun yang sebelumnya menolak untuk bertemu dan ngopi dengannya akhirnya setuju untuk datang.

Ini masih dalam bentuk contoh yang sepele. Tetapi saya pikir ini penting untuk dilakukan selama itu berkaitan dengan interaksi dengan orang lain. Karena, kematian yang diakibatkan covid-19 ini bisa berjamaah, bukan hanya satu orang saja.

Itulah mengapa, perlu bagi masyarakat untuk ngepoin informasi seputar covid-19. Jika sedang butuh informasi seputar cara bersalin di era pandemi, kepoin informasi itu. Jika di lingkup RT tidak ada informasi memuaskan, langsung kepoin di medsos.

Jika ngepoin video viral di Tiktok saja bisa, kenapa tidak untuk ngepoin yang lebih penting?

Dua hal ini bagi saya sudah cukup untuk membuat kita saling memperbaiki tindakan di kemudian hari. Baik itu untuk pihak yang lebih bertanggung jawab di atas masyarakat seperti pihak medis dan lainnya, juga masyarakat itu sendiri.

Kita tidak bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi, maka yang perlu diperbaiki adalah apa yang akan terjadi. Alias, mencegah terdengarnya lagu lama yang sudah tak bisa (tak perlu) diperbaiki.

Bagi pihak pemangku birokrasi, ayolah perbaiki sistem birokrasi Anda. Buat tata cara yang lebih efektif, biar masyarakat tidak pontang-panting. Mereka itu pekerjaannya tidak hanya membawa surat/map ke sana-ke mari seperti kurir. Mereka juga punya pekerjaan lain, dan "time is always about money".

Sedangkan bagi masyarakat, ayolah mencerdaskan diri masing-masing. Jangan menunggu digetok kepalanya, baru mau mencari tahu sesuatu yang penting. Kita sudah bukan anak SD yang terkadang perlu dihukum agar giat belajar.

Info tentang prosedur persalinan. Gambar: IG/rsbundajakarta
Info tentang prosedur persalinan. Gambar: IG/rsbundajakarta
Mencari hiburan memang sah-sah saja. Tetapi, mencari informasi yang lebih penting apalagi itu berkaitan dengan nyawa semua orang termasuk anak-anak, itu juga harus dilakukan.

Semoga, kita tak menemukan lagi kasus seperti ini di kemudian hari. Kita harus belajar bersama, karena jika kita hanya saling menuduh, menyalahkan, dan menuntut, memangnya apa yang bisa mengganti berbagai kesalahan itu? Uang?

Malang, 21 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun