Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polemik Desain HUT RI ke-75 dan Jersey FC Koln

14 Agustus 2020   18:41 Diperbarui: 14 Agustus 2020   19:17 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polemik simbol agama di perayaan HUT RI ke-75 dan jersey pink FC Koln. Gambar: diolah dari Twitter/Kirekswasta/KemensetnegRI dan FCKoeln_en

Persyaratan kedua adalah adanya perbandingan (second opinion). Ketika seseorang pernah menilai secara PSP, alangkah baiknya juga pernah menilai karya berdasarkan bagaimana jika ia mengamati karya tersebut lebih lama lagi.

Menilai dengan PSP sudah jelas hanya mengungkap apa yang ditangkap dalam sekali pandang. Itulah yang membuat orang tersebut juga harus mampu menilai berdasarkan pengamatan yang lebih jeli.

Di dalam hal berkarya seni, cara ini harus dilakukan agar seimbang. Kita bisa menilai dengan sekali pandang, juga bisa menilai dengan pengamatan hingga perenungan.

Tujuannya pun sama seperti persyaratan sebelumnya, yaitu menghindari kesalahpahaman dan ketidakpuasan. Karena, penilaian berdasarkan PSP terkadang dianggap mudah untuk dilakukan, dan ini harus diminimalisir agar tak terjadi perdebatan yang kurang penting.

Berdasarkan dua syarat itu, sepertinya apa yang terjadi pada polemik seputar desain HUT RI ke-75 itu berkaitan dengan penilaian sekali pandang. Namun, sayangnya pengungkapan itu berada di lingkup yang tidak tepat dan tidak ada perbandingan tentang bagaimana jika orang yang menilai itu mengetahui apa yang ada di dalam desain tersebut.

Menariknya, apa yang terjadi di Indonesia juga terjadi di luar negeri. Tepatnya di Jerman. Jerman yang memiliki kompetisi sepak bola elit bernama Bundesliga itu terdapat salah satu klub bernama FC Koln.

Jersey yang menjadi polemik penggemar FC Koln yang kemudian diubah menjadi pink oleh pihak klub. Gambar: Twitter/FCKoeln_en
Jersey yang menjadi polemik penggemar FC Koln yang kemudian diubah menjadi pink oleh pihak klub. Gambar: Twitter/FCKoeln_en
Klub yang berbasis di Kota Koln itu telah merilis jersey barunya untuk mengarungi musim kompetisi 2020/21. Seperti klub sepak bola pada umumnya, mereka berupaya menghadirkan jersey dengan edisi yang berbeda dari sebelumnya dan tentunya harus lebih menarik.

Klub yang juga diidentikkan dengan Lukas Podolski itu ternyata menimbulkan polemik karena adanya corak siluet pada sisi kanan jersey tersebut yang jika diamati dengan jeli ternyata menampakkan sebuah masjid. Benar, masjid!

Masjid yang digambarkan secara siluet di jersey itu ternyata Masjid Agung Koln yang menjadi salah satu landmark di kota Koln. Masjid terbesar di Jerman itu telah diresmikan pada 2018 oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Keberadaan masjid itu juga tak lepas dari adanya populasi penduduk muslim di Koln yang mencapai 11 persen dari jumlah penduduk kotanya. Mereka sebagian besar dari imigran Turki dan sekitarnya.

Jersey yang dimaksud dengan warna aslinya. Gambar: Twitter/FCKoeln_en
Jersey yang dimaksud dengan warna aslinya. Gambar: Twitter/FCKoeln_en
FC Koln pun kemudian mendapatkan dampaknya, karena penduduk di kota tersebut, termasuk masyarakat muslimnya juga merupakan penggemar FC Koln. Itulah mengapa siluet Masjid Agung Koln terpampang di jersey tandang merah mereka bersama landmark kota Koln lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun