Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Satu Hal yang Dilupakan Arteta tentang Mourinho

13 Juli 2020   02:46 Diperbarui: 13 Juli 2020   03:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lacazette sempat membawa Arsenal unggul terlebih dahulu atas tuan rumah Spurs (12/7) sebelum kalah 2-1. Gambar: Twitter/Arsenal

Sebagai pelatih kawakan, Mourinho sudah sangat kenyang pengalaman, khususnya dalam menghadapi Arsenal. Nahasnya, sampai sejauh ini terasa benar bahwa musuh Arsenal dari era Arsene Wenger sampai Mikel Arteta adalah Jose Mourinho.

Sejak di Chelsea, Manchester United, dan kini Spurs, Mourinho seolah menjadi momok bagi Arsenal. Pelatih asal Portugal itu seolah tahu betul bagaimana cara meruntuhkan Arsenal.

Arteta terlihat tidak puas dengan permainan skuadnya. Gambar: Twitter/Arsenal
Arteta terlihat tidak puas dengan permainan skuadnya. Gambar: Twitter/Arsenal
Inilah yang kemudian menjadi satu hal yang terlupakan bagi Arsenal, khususnya bagi Arteta. Dirinya memang mampu meminta anak asuhnya bermain lebih baik dari seniornya, tetapi dia lupa bahwa yang dia hadapi adalah salah satu pelatih yang sangat tricky.

Terlepas dari kegagalannya membawa Real Madrid menjadi klub yang dominan di Spanyol dan Eropa, namun dalam urusan berhadapan dengan klub yang dianggap lebih baik dari klubnya, dia akan cukup tahu caranya untuk mempersulit lawannya.

Satu hal yang diupayakan oleh eks pelatih Porto dan Inter itu adalah beradu mental. Dia tidak segan meminta para pemainnya untuk bermain lebih bertahan, lebih kasar, hingga lebih militan. Inilah yang nyaris sering dilupakan oleh Arsenal.

Ditambah dengan posisinya kini sebagai rival dekat, maka sudah pasti Mourinho sangat mendorong para pemainnya untuk keluar dari zona nyaman. Hal ini juga terbukti dari catatan pelanggaran dan kartu kuning Spurs lebih banyak dari Arsenal.

Terlepas dari adanya isu berbau ultimatum tentang kelanjutan karier Harry Kane di Spurs, apabila derbi ini tidak dimenangkan Spurs. Kita bisa cukup sepakat bahwa Mourinho memang lebih lihai mengatur situasi yang tidak cenderung teknikal di lapangan.

Dia lebih fokus dengan membuat manajemen mentalitas dibandingkan ramuan taktik yang sejauh ini sangat identik dengan Pep Guardiola dan kini sedang berupaya ditiru oleh Arteta. 

Melalui kekalahan ini, Arteta diharapkan menyadari bahwa dirinya juga perlu belajar memahami bagaimana karakteristik lawannya baik secara teknis maupun non-teknis.

Statistik pertandingan Tottenham Hotspur vs Arsenal (12/7). Gambar: Google/PremierLeague
Statistik pertandingan Tottenham Hotspur vs Arsenal (12/7). Gambar: Google/PremierLeague
Jadi, hasil ini tidak sepenuhnya menjadi kiamat bagi David Luiz dkk., karena mereka sebenarnya masih dapat disebut telah bermain maksimal. Terbukti, mereka juga dapat unggul terlebih dahulu maupun menguasai permainan.

Di dalam urusan bertahan, mereka juga mampu menjebak offside Kane dkk. yang artinya secara komunikasi di lini belakang sudah cukup bagus. Tinggal, mereka perlu mengingat bahwa dalam mengalahkan lawan bukan hanya tentang taktik bermain--menyusun formasi, tapi juga pengaruh taktik yang tidak begitu kasat mata--beradu mental.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun