Sungguh kurang bersemangat ketika menjadi penikmat sepak bola namun berada di situasi seperti saat ini. Pandemi Covid-19 menjadi momok bagi siapapun termasuk penikmat bola.
Banyak kompetisi akhirnya berhenti ketika arus persaingan sudah semakin runcing. Kompetisi Eropa bahkan sudah memasuki fase gugur, seperti Liga Champions yang akan memasuki babak 8 besar dan Liga Eropa yang akan menuju babak 16 besar.
Begitu pula dengan masing-masing kompetisi domestik. Liga Inggris (Premier League) yang paling dekat untuk menuntaskan kompetisi, karena tinggal 9 laga secara umum. Sedangkan kompetisi lain, seperti La Liga (Spanyol), Bundesliga (Jerman), dan Serie A (Italia) masih ketat persaingannya untuk merebutkan gelar.
Bahkan, Eredivisie (Belanda) juga masih menunjukkan persaingan ketat antara Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar. Lalu, bagaimana nasib mereka ketika pandemi ini merajalela dan kompetisi secara umum akhirnya ditangguhkan?
Baca juga: Keputusan UEFA
UEFA beberapa waktu lalu telah bertindak. Mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan kompetisi dan mengimbau kompetisi domestik di Eropa juga dilanjutkan ketika situasi telah memungkinkan. Kapan?
Itulah pertanyaan yang kemudian cukup mengganggu. Tidak ada kepastian, karena masing-masing negara memiliki permasalahan yang tak sederhana terkait pandemi. Itulah yang membuat beberapa kompetisi memilih berakhir.
Belgia memulai kampanye itu. Melalui Liga Pro Jupiler, Belgia memperlihatkan adanya keputusan yang heroik, demi membuat seluruh lapisan struktural di sepak bola Belgia tenang.
Berakhirnya kompetisi membuat masyarakat tak lagi bertanya-tanya tentang kepastian akhir liga di musim 2019/20 ini. Begitu pula bagi para pemain, mereka tak lagi was-was dan kini fokus memulihkan kondisi sambil menunggu musim baru.
Bagi yang masih berkompetisi di Eropa, mereka juga cukup beruntung, karena tinggal fokus pada agenda tersebut. Tinggal apakah UEFA masih "menganggapnya" sebagai peserta?
Baca juga: AZ Alkmaar Nyaris Juara (Muh. Irfan Prasetyo)
