Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Jo Pil-Ho: The Dawning Rage", Ketika Kejahatan dan Kebaikan Beda Tipis

28 Maret 2020   19:21 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:05 4676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film ini patut ditonton bagi penyuka genre action dan tak anti tontonan Korea. | Netflix.com

Sejak awal pekan lalu, kebijakan Work from Home (WFH) sudah berjalan dan diterapkan oleh (anggap saja) semua wilayah di Indonesia--meski sebenarnya masih ada juga beberapa profesi yang belum bisa dilakukan sepenuhnya di rumah. 

Di saat perubahan gaya hidup terjadi sedemikian rupa dan waktu di rumah lebih banyak dari sebelumnya, maka pasti akan muncul kejenuhan.

Kita memang tidak pernah lepas dari perilaku tersebut. Itulah mengapa orang yang segiat-giatnya bekerja, tetap perlu istirahat. Ketika rajin bersekolah, pada akhirnya juga tetap butuh waktu untuk liburan, dan masih banyak contoh lainnya yang dapat ditemukan masing-masing orang sesuai lingkungan hidupnya.

Berbicara soal kejenuhan, tidak hanya karena faktor karakter dan tingkat kesulitan atau intensitas pada kegiatan kita, namun juga karena kebutuhan. Kepala kita juga lama-lama akan kesakitan jika terus dipaksa berpikir dan menggerakkan tubuh kita untuk terus beraktivitas.

Itulah yang membuat tubuh kita terkadang lesu, berpikir tentang kebosanan, mencari tantangan baru, hingga mencari hiburan. Hiburan adalah salah satu media "pengobatan" terhadap rasa jenuh yang melanda diri kita, dan itu tak bisa diabaikan.

Jika dulu kita mencari hiburan di tengah keramaian, karena tidak semua orang punya televisi dan radio, maka kini hiburan dapat dicari sendiri dan tentunya dinikmati sendiri. Pilihannya juga semakin beragam dan disajikan oleh media yang beragam pula.

Salah satu bentuk hiburan adalah film. Jika dulu film harus ditonton di tempat terbuka dengan layar tancap. Kini, film-film yang bertebaran dari segala negara dan ke segala negara dapat disaksikan di bioskop. Bahkan, di era digital ini, kita juga dapat menonton film di rumah atau di mana saja, alias tanpa harus ke bioskop.

Jika kemarin media massa menggemborkan kabar tentang penghapusan situs streaming ilegal. Kini, kita perlu mengakui keberadaan situs atau platform resmi yang dapat menyediakan berbagai macam tontonan yang dapat disaksikan dari berbagai usia.

Salah satunya Netflix. Tentu, ini bukan bermaksud untuk memperkenalkan Netflix. Karena, sudah pasti banyak di antara kita yang sudah mengetahui bahkan menjadi penggunanya. Jadi, kita akan langsung fokus ke salah satu film yang disajikan oleh Netflix, yaitu "Jo Pil-Ho: The Dawning Rage".

Film ini meraih rating 6,2/10 di IMDb. | Rockandfilms.es
Film ini meraih rating 6,2/10 di IMDb. | Rockandfilms.es
Film ini berasal dari Korea Selatan dan diproduksi oleh Warner Bros. Jika membaca nama salah satu Production House (PH) besar itu, tentu kita sudah berpikir bahwa film ini bagus. Toh, buktinya Warner Bros berani menaunginya.

Lalu, apa yang membuat film ini dapat memperoleh nilai rata-rata 6/10-7/10?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun