Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masih Banyak yang Bekerja Kala Ada Covid-19

18 Maret 2020   16:22 Diperbarui: 27 Maret 2020   09:35 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski corona menjadi pandemi, tidak semua pekerjaan dapat ditinggalkan. | Gambar: Wartabalionline.com

Di sini penulis tidak akan menyajikan semua jenis pekerjaan dan status pekerja yang masih tetap menunaikan tanggungjawabnya saat covid-19 merajalela. Tujuannya, agar bagi pembaca maupun penulis lain dapat juga mengulas bidang pekerjaan lain yang sesuai dengan kedekatannya masing-masing.

Masih ada minimarket yang buka dan 24 jam, di kala Indonesia mulai gonjang-ganjing antara lockdown atau tidak. | Gambar: Makassar.Tribunnews.com
Masih ada minimarket yang buka dan 24 jam, di kala Indonesia mulai gonjang-ganjing antara lockdown atau tidak. | Gambar: Makassar.Tribunnews.com

Pertama, adalah karyawan minimarket. Sebagai orang merantau, penulis masih sangat bergantung dengan barang-barang ataupun bahan pangan yang dijual di minimarket. Penulis tentu tidak bisa memprediksi bagaimana jadinya jika semua minimarket tutup.

Itulah mengapa, penulis angkat topi kepada para karyawan minimarket yang masih setia melayani para konsumen yang tentunya tidak diprediksi apakah mereka membawa bibit virus tersebut atau tidak. Penulis pun yakin bahwa mereka sudah dibekali hal-hal yang dapat mencegah tubuhnya terkena virus meskipun setiap hari harus berinteraksi dengan pembeli.

Ilustrasi toko kelontong yang harus buka meski ada pandemi. | Gambar: Diarysaham.com
Ilustrasi toko kelontong yang harus buka meski ada pandemi. | Gambar: Diarysaham.com

Kedua, tidak jauh-jauh dari karyawan minimarket, yaitu penjual makanan di warung dan penjual kebutuhan rumah tangga di toko kelontong. Berhubung keduanya hampir 11-12, maka penulis menjadikan satu saja dua profesi tersebut.

Sama halnya dengan karyawan minimarket, profesi mereka cukup rentan terhadap covid-19. Karena, mereka dipastikan tetap harus berinteraksi dengan banyak orang walau mereka tak mampu memprediksi apakah ada pelanggan yang mulai terkena dampak corona atau tidak.

Warung-warung makan tentu masih diharapkan eksis meski ada pandemi. | Gambar: Tempo.co
Warung-warung makan tentu masih diharapkan eksis meski ada pandemi. | Gambar: Tempo.co

Kegigihan mereka selain untuk mempertahankan siklus ekonomi, juga diprediksi telah berupaya untuk membantu orang lain yang tentunya masih memerlukan aneka kebutuhan pangan dan rumah tangga tersebut. Di sinilah penulis merasa salut kepada mereka dan juga tidak dapat berspekulasi seandainya mereka semua menutup usahanya meski untuk sementara---14 hari.

Berat!!

Ketiga atau yang terakhir adalah jurnalis. Penulis tidak mampu berandai-andai jika dunia ini menjalani 336 jam atau lebih tanpa berita aktual. Apakah kita akan mampu bertahan hidup tanpa melihat apa-apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun