Pengetahuan susah diukur. Karena setiap hari orang-orang yang berpengetahuan akan dapat bersikap berbeda dibandingkan orang yang berpengalaman. Mereka akan sulit ngeles, karena semua orang sudah tahu apa rekam jejaknya.
Berbeda dengan yang berpengetahuan, mereka kebanyakan hanya tahu namun belum tentu pernah melakukannya. Sedangkan orang yang berpengalaman, biasanya tidak hanya tahu tapi juga pernah melakukan/mengalaminya.
Inilah patokan yang paling mendasar dan masih ampuh dalam penentuan jabatan. Khususnya bagi lingkup-lingkup konservatif. Mereka akan menjauhi hal-hal yang bersifat out of the box dan sulit diprediksi akan jadi apa nantinya ketika jabatan itu dilimpahkan ke orang yang hanya bermodal pengetahuan.
Dari sini kita dapat digiring pada satu fakta yang selalu berkaitan dengan jabatan. Yaitu proses. Terlepas dari singkat dan lamanya proses itu, setiap orang yang berada di lingkup bursa transfer jabatan pasti akan mengalaminya.
Jadi, apakah masih ada yang bisa menolak jabatan?
Sedangkan pada hakikatnya kita sulit untuk menghindari proses. Jika kita bisa menghindarinya, mengapa harus bangun dari tidur? Mengapa juga harus bercita-cita punya tubuh yang lebih tinggi dari anak SD, jika pada akhirnya tidak melakukan apa-apa?
Satu pertanyaan yang paling krusial saat ada orang yang menolak jabatan adalah mengapa harus bertahan "hidup"?
Malang, 21-22 Januari 2020
Deddy Husein S.