Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Hal Penting bagi Erling Haaland atas Debut Fantastisnya

19 Januari 2020   16:30 Diperbarui: 21 Januari 2020   05:02 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Bosrussia Dortmund, Erling Braut Haaland, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Ausgburg di Stadion WWK Arena, Sabtu (18/1/2020). (Foto: AFP/MARCEL ENGELBREC)

Hal ini sama seperti Naby Keita yang direkrut Liverpool. Dirinya juga akhirnya perlu proses lama untuk meyakinkan Klopp agar memilihnya di starting line-up. Bahkan, ketika Keita cedera dan absen, Klopp terlihat kekurangan pemain kreatif di lini tengah. Itulah mengapa Klopp akhirnya berani merekrut Takumi Minamino.

Minamino menjadi pemain Salzburg lainnya yang hengkang dari Austria. (Foto: AFP)
Minamino menjadi pemain Salzburg lainnya yang hengkang dari Austria. (Foto: AFP)
Meski si pemain Jepang itu lebih cocok dimainkan di depan, namun jika Klopp memiliki ide untuk bermain dominan dan agresif, bisa saja Klopp memainkan trio "FIRMANSAH" bersama Minamino sebagai penyokong di garis kedua.

Artinya, Erling Haaland jika bergabung dengan tim papan atas tidak hanya akan menemukan persaingan yang lebih sengit, juga soal proses yang lebih lama dibandingkan kala bermain dengan klub kelas menengah atas.

Selain itu ada alasan ketiga yang membuat Haaland dianggap lebih tepat bergabung dengan tim asuhan Lucien Favre dibandingkan Ole Gunnar Solskjaer. Yaitu rentang karirnya akan lebih panjang. Khususnya ketika dirinya belum benar-benar berada di klub seperti Man. United, Man. City, Liverpool, Bayern Munchen, Juventus, apalagi Barcelona dan Real Madrid.

Terlepas dari kondisi terkini klub-klub tersebut, dengan nama besarnya, para pemain yang dianggap gagal beradaptasi di sana akan mulai kehilangan taji hingga pamor. Sebut saja pemain seperti Carlos Vela yang pernah dianggap akan menjadi pemain masa depan Arsenal selepas generasi Thierry Henry dkk.

Carlos Vela pernah tampil bagus bersama Arsenal, namun gagal konsisten. (Foto: AFP)
Carlos Vela pernah tampil bagus bersama Arsenal, namun gagal konsisten. (Foto: AFP)
Namun, pada kenyataannya, si pemain gagal bersinar dengan Arsenal (Panetfootball) dan lebih dianggap bagus ketika membela Real Sociedad dan klub-klub lainnya. Bahkan, kini si pemain asal Meksiko itu sudah berkarir di Major League Soccer dengan Los Angeles FC.

Gio sebenarnya tumbuh bersama Messi. Namun nasibnya berbeda. Sumber gambar: Goal.com
Gio sebenarnya tumbuh bersama Messi. Namun nasibnya berbeda. Sumber gambar: Goal.com
Di sanalah, rekan Giovani Dos Santos itu menjadi penyerang subur seperti yang seharusnya. Uniknya, apa yang dialami Carlos Vela juga dirasakan oleh Giovanni yang pernah dianggap sebagai mutiara yang dicari oleh Barcelona.

Namun, karirnya bersama klub besar asal Catalan itu tak panjang. Dia pun pernah membela Tottenham Hotspur, hingga akhirnya kini berada di Club America yang merupakan salah satu klub besar di tanah airnya, Meksiko.

Lionel Messi berada di Barcelona sejak remaja dan kini menjadi superstar. Barcelona adalah Messi dan Messi adalah Barcelona. (Foto: AFP)
Lionel Messi berada di Barcelona sejak remaja dan kini menjadi superstar. Barcelona adalah Messi dan Messi adalah Barcelona. (Foto: AFP)
Melihat contoh-contoh itu, tentu Haaland perlu berpikir lebih tenang untuk masa depannya. Apalagi usianya baru 19 tahun, maka sudah pasti karirnya harus lebih panjang dari Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Cristiano Ronaldo.

Salah satu pemain yang dianggap fenomenal dalam rentang karirnya bisa saja hanyalah Lionel Messi bersama Barcelona. Namun, tidak banyak pemain yang dapat tumbuh dan besar bersama klub papan atas seperti yang dialami Messi. Sehingga, Haaland diharapkan lebih realistis terhadap karirnya jika dirinya ingin tidak cepat "habis".

Bersama tiga poin itulah Haaland memang diharapkan dapat berkembang bersama Dortmund dan membuat peta persaingan klub papan atas di Bundesliga Jerman semakin seru, alias tidak hanya didominasi oleh Bayern Munchen. Apalagi, kini penguasa puncak klasemen sementara adalah RB Leipzig, bukan Munchen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun