Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Arab Saudi Semakin Bahagia, Bagaimana dengan Indonesia?

11 Januari 2020   09:25 Diperbarui: 12 Januari 2020   09:35 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu suporter perempuan yang membentangkan bendera Real Madrid di laga perdana Piala Super Spanyol 2020, Jeddah (9/1). | Foto: Hassan Ammar/AP Photo

Jadi, mengapa tidak untuk perempuan Arab Saudi? Bukankah mereka juga punya kapasitas untuk membuktikan diri

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Sebenarnya Indonesia dalam urusan ini bisa dikatakan selangkah di depan Arab Saudi. Semenjak tagline "Habis Gelap Terbitlah Terang" dari RA Kartini populer di masyarakat, Indonesia secara bertahap juga mulai mengakui kehebatan dan sumbangsih besar perempuan terhadap negara.

Raden Ayu Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. | Sumber gambar: Kompas.com
Raden Ayu Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. | Sumber gambar: Kompas.com
Terbukti, semakin ke sini, Indonesia banyak menunjukkan sosok-sosok perempuan hebat yang tak hanya mampu langsung berada di kursi pemerintahan, namun juga di bidang-bidang lainnya.

Bahkan, patut diingat bahwa tagline "TENGGELAMKAN" terdengar sangat powerfull meskipun diteriakkan oleh perempuan.

Artinya, perempuan juga punya kekuatan, punya kelebihan, dan tentunya perempuan juga punya kehormatan. Mereka sudah tidak lagi hanya berbicara soal kesempatan, melainkan keharusan.

Susi Pudjiastuti dikenal tegas dalam mengatasi penyelundupan kapal-kapal ilegal asing yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia. | Sumber gambar: iNews.id/ANTARA
Susi Pudjiastuti dikenal tegas dalam mengatasi penyelundupan kapal-kapal ilegal asing yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia. | Sumber gambar: iNews.id/ANTARA
Perempuan harus bisa berkontribusi nyata. Itulah yang kemudian diharapkan dapat terus terjaga dan semakin baik. Artinya, Indonesia tidak boleh lagi ada diskriminasi terhadap jenis kelamin dan gender.

Karena, kita adalah manusia. Semua punya kapasitas, punya peluang, dan punya hak untuk membuktikan diri dapat berperan untuk negara.

Semoga, dengan melihat fenomena yang ada di Arab Saudi, kita bisa belajar untuk melangkah lebih baik (visioner), lebih terbuka (kompetitif), karena kita sudah harus semakin dewasa (bijak dalam mengelola sistem).

Namun, kita tidak boleh melakukannya secara tergesa-gesa. Bertahap. Seperti yang Arab Saudi lakukan dalam memberikan kebebasan kepada perempuan untuk berekspresi.

Jadi, tetaplah tersenyum dan bahagia, perempuan!

Malang, 11 Januari 2020
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun