Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persija Boleh Pecat Edson Tavares, tapi Siapa yang Siap Merapat?

4 Januari 2020   18:05 Diperbarui: 4 Januari 2020   21:50 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edson Tavares menjadi pelatih ketiga Persija di musim 2019. (Liputan6.com)

Simon McMenemy jelas membutuhkan kesempatan untuk membangun kembali kepercayaan dirinya sebagai pelatih profesional. Namun, bukan Simon McMenemy yang perlu menjawab tantangan publik, melainkan Persija dengan khususnya pada tim manajemennya.

Jika sosok Edson Tavares saja dapat didepak, bagaimana dengan Simon? Apakah Simon akan semakin menjadi pesakitan karena sistem kerja Persija yang mudah menyingkirkan pelatih selayaknya Chelsea dengan "tangan dingin" Roman Abramovich-nya?

Tentu perihal ini diharapkan tidak terjadi. Karena, Indonesia adalah surganya pelatih-pelatih yang berniat ganda. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas diri, serta membantu persepakbolaan Indonesia untuk maju.

Ferry Paulus pernah dikritik The Jakmania. (Jakarta.tribunnews.com)
Ferry Paulus pernah dikritik The Jakmania. (Jakarta.tribunnews.com)
Cita-cita ini hanya dapat terwujud jika tim manajemen seluruh klub di Indonesia berani berpikir tentang prospek jangka panjang dan itu harus dilakukan dengan bukti bahwa mereka tidak semuanya mengincar juara di waktu yang sama.

Mereka harus berani legowo ketika gagal juara; "hanya" runner-up; hingga hanya bertahan di Liga 1 meski berada satu strip di atas zona degradasi (dulu ada zona play-off).

Sepak bola adalah kompetisi. Butuh proses panjang untuk memenangkan kompetisi tersebut dan itu tidak hanya bisa direalisasikan dengan ambisi, melainkan proses yang berjangka. Jika ini dihadapkan pada pola kerja tim manajemen yang asal pecat, maka siapapun pelatihnya akan sulit untuk bekerja dengan tenang dan percaya diri.

Jadi, pertanyaannya bukan lagi tentang siapa yang pantas menjadi pelatih Persija di musim 2020. Melainkan, siapa yang bersedia melatih Andritany dkk di musim 2020 dengan target bersaing di papan atas Liga 1.

Jika mengandalkan CV juara Liga 1, Simon dapat maju. Namun jika harus mengandalkan CV pengalaman yang lebih luas ataupun tantangan baru, maka Persija harus mempertimbangkan nama-nama lain.

Dua nama yang perlu dipertimbangkan adalah Dejan Antonic dan Indra Sjafri. Itupun harus dengan catatan-catatan. Dejan Antonic mungkin paling realistis. Secara kualitas dan pengalaman dia cukup bagus, meski belum pernah juara di Indonesia, dan dia tidak begitu kaget untuk menghadapi situasi sulit di Liga 1 -harus dipecat atau mundur secara terhormat.

Sedangkan untuk Indra Sjafri, dia harus merelakan jatahnya untuk eksis di level timnas Indonesia. Padahal, figur sepertinya sangat diperlukan untuk membangun dan mengembangkan kualitas timnas Indonesia -apapun level timnasnya.

Sangat sulit untuk memprediksi siapa pelatih Persija jika berkaca pada ulasan ini. Namun, jika merujuk pada isu yang beredar di media massa (online), Anda tentu sudah dapat memprediksi siapa yang akan memimpin latihan para pemain ibukota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun