Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Situs IndoXXI Akan Dihapus, Pemerintah Sudah Punya Solusi untuk Menggantinya?

22 Desember 2019   07:17 Diperbarui: 22 Desember 2019   20:04 8717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton film dari situs pengunduhan ilegal. (Dialeksis.com)

Lalu, apakah dengan cara ini, masyarakat akan semakin banyak mengunjungi bioskop?

Sebenarnya iya, namun bukan berarti akan membuat kelonjakan penonton di bioskop dapat bertahan lama. Selama tiga-enam bulan, masyarakat mungkin akan berbondong-bondong ke bioskop, namun tidak menutup kemungkinan juga akan menurun.

Bukan hanya karena mereka berusaha menunggu film tersebut rilis di Youtube, melainkan juga karena mereka tidak selamanya terakses oleh film itu, baik secara tempat maupun waktu.

Itulah yang perlu dipertimbangkan. Zaman sudah semakin maju. Sehingga, kebiasaan menonton di bioskop bukanlah hal yang sangat perlu dilakukan.

Bayangkan saja, jika seandainya ada penggemar Vincent-Desta yang main di film Pretty Boys, namun dia berada di Hongkong sebagai TKI dan tidak ada akses untuk menontonnya -karena peluncuran film tersebut tidak sampai ke Hongkong. Lalu, apa yang dapat dia lakukan selain menunggu rilisnya film tersebut di situs download?

Melalui penjabaran tersebut, maka keberadaan film di situs download tetap harus ada, baik itu di channel Youtube resmi PH masing-masing, ataupun dibuatkan situs unduh resmi oleh pemerintah. Mengapa pemerintah juga perlu memikirkan solusi untuk membuatkan situs unduh resmi?

Karena ini juga akan berkaitan dengan akses masyarakat Indonesia terhadap film-film dari luar negeri. Mereka juga butuh "jendela untuk melihat dunia". Jika masyarakat tidak pernah menonton film dari manca, maka kualitas terhadap referensi tontonannya juga akan menurun.

Bukan berarti film domestik kalah bagus, namun masyarakat Indonesia secara absolute berhak untuk memperoleh akses itu, dan wadah paling memungkinkan untuk menampung harapan itu adalah situs unduh ilegal.

Namun, jika pada akhirnya mereka harus dihapus, maka pihak pemerintah juga harus membuatkan situs yang sama. Yaitu, versi mereka yang tentunya resmi dan aman (tidak ada virus, iklan situs judi online, dan konten pornografi).

Menurut penulis, langkah ini adalah langkah pemerintah yang paling bijak jika mereka ingin membuat masyarakat penonton dan pihak pemroduksi film di Indonesia tidak merugi.

Karena, langkah ini juga paling rasional jika harus dibandingkan dengan langkah pertama yang hanya mengharuskan PH mengunggah filmnya di channel Youtube masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun