Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Situs IndoXXI Akan Dihapus, Pemerintah Sudah Punya Solusi untuk Menggantinya?

22 Desember 2019   07:17 Diperbarui: 22 Desember 2019   20:04 8717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton film dari situs pengunduhan ilegal. (Dialeksis.com)

Salah satunya dengan melihat pemerataan gedung bioskop yang belum maksimal. Apakah pemerintah akan mampu membangun bioskop dalam kurun waktu singkat untuk memenuhi dahaga masyarakat dalam menonton film?

Idealnya jika pemerintah ingin menghapus situs unduh seperti IndoXXI pada tahun 2020, maka di seluruh kota di 30-an lebih provinsi sudah terdapat bioskop di tahun yang sama. Mampukah pemerintah melakukannya?

Hal ini menurut penulis akan cukup rumit. Karena pembangunan gedung bioskop dewasa ini biasanya diprakarsai oleh pihak-pihak swasta yang lebih concern untuk menjamah hal-hal yang jarang diperhatikan pemerintah, seperti bioskop salah satunya.

Namun, pemerintah tetap memiliki kemampuan untuk menjalankan misinya dalam menghapus situs-situs download film ilegal, asalkan jika mereka juga mampu mengeluarkan solusi.

Yaitu, adanya himbauan resmi kepada seluruh Production House (PH) film untuk mengunggah film yang mereka produksi di channel Youtube resmi mereka.

Apabila para PH tidak ingin terlalu rugi, maka pengunggahan film tersebut bisa dilakukan paling cepat 1 bulan pasca rilis film tersebut. Apabila rentang waktu ini masih dianggap terlalu cepat, maka dapat dilakukan paling cepat pada 3 bulan pasca rilis.

Idealnya di rentang waktu yang sedemikian rupa, pihak PH rata-rata sudah merilis trailer film terbaru mereka. Sehingga selain promosi film terbaru, mereka juga dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk menonton film sebelumnya.

Ini bisa dikatakan perlu untuk dilakukan sebagai ajang apresiasi dan pemahaman (komparasi dan penilaian karya) bagi masyarakat terhadap kualitas pada film-film yang diproduksi oleh PH tersebut.

Apabila masih rewel dengan untung-rugi, maka dalam setiap film dapat diberikan jatah sematan iklan minimal 5-10 iklan mayor (unskipable). Apakah ini masih kurang? Seharusnya tidak.

Karena dengan jumlah penonton yang pasti tidak sedikit, tentu potensi untuk ditonton akan tetap banyak, dan potensi klik adsense juga banyak -bisa belajar dari para Youtuber loh.

Bagaimana jika mereka mengunduh di Youtube? Maka sematkan iklan yang tidak dapat dilewati. Meski adsense-nya tidak banyak, namun dengan hitungan antara rentang waktu rilis film tersebut di Youtube dengan rilis resminya selama itu -3 bulan, seharusnya pemasukan tersebut tetap menjadi keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun