Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bukan Psywar Jordan Vestering yang Membuat Timnas Indonesia Menang

29 November 2019   07:15 Diperbarui: 29 November 2019   07:34 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel Timnas Indonesia vs Timnas Singapura di Stadion Rizal Memorial (28/11) dimenangkan oleh Egy Maulana Vikri dkk, 2-0. (ANTARA/Sigid)

Apa yang dikatakan Jordan Vestering tidak sepenuhnya salah. Setiap tim boleh mengincar level tim lawan mana yang diwaspadai. Justru komentar-komentar yang terkesan "terlalu manis" biasanya lebih tidak bermutu prescon. Karena pernyataan yang sedemikian rupa terkesan seperti dibuat-buat meski berkedok respek.

Baca juga: Kompasiana/Elangmaulana

Indonesia butuh "penilaian tak langsung" seperti yang dilontarkan Jordan Vestering untuk membuktikan diri. Namun, bukan berarti kemenangan timnas Indonesia atas timnas Singapura tadi malam (28/11) dikarenakan hal itu. Justru letak penyebab utama kekalahan Singapura adalah karena mereka tidak mempelajari kekalahan timnas Thailand dari Indonesia.

Mereka seharusnya mewaspadai strategi yang diterapkan Bagas Adi dkk yang tidak sepenuhnya menguasai bola. Timnas Indonesia lebih bermain sederhana dan sebenarnya cukup terbuka. Namun, permainan itu seperti disengaja untuk membuat perangkap ke lawan.

Tim asuhan Indra Sjafri terlihat tidak takut untuk diserang, karena mereka sudah menyiapkan cara untuk bertahan dengan baik dan melakukan serangan balik. Pola ini kemudian kian terlihat di babak kedua ketika timnas Singapura mulai ingin mengambil inisiatif menyerang. Sedangkan Sadil Ramdani, Osvaldo Haay, dan Egy Maulana Vikri disiapkan untuk menyusun skema serangan balik dengan efektif.

Terbukti, dua gol timnas Indonesia terlahir dari pola serangan balik yang keduanya menarget pada pergerakan Osvaldo Haay -satu gol dan satu assist ke Asnawi. Skor yang identik dengan laga pertama (2-0) membuat timnas Indonesia muda berhasil membuktikan diri untuk patut diperhitungkan.

Namun, apa yang terjadi pada timnas Indonesia tidak akan berjalan sempurna jika timnas Singapura tidak lengah. Tim asuhan Fandi Ahmad seharusnya tidak seperti tim unggulan. Karena, secara realitas, mereka hanya mengantongi satu poin di laga pertama. Sehingga, mereka seharusnya lebih serius dalam menghadapi timnas Indonesia sedari menit pertama.

Pada kenyataannya, mereka justru baru gencar menyerang di babak kedua dan itu malah membuat permainan mereka menjadi kacau. Karena tensi mulai meninggi dan timnas Indonesia mampu membuat situasi menjadi kurang bersahabat bagi Singapura.

Setelah Jordan Vestering membuat telinga masyarakat Indonesia dan tentunya Indra Sjafri memanas. Justru di lapangan Stadion Rizal Memorial, timnas Indonesia lebih berhasil mengelola permainan dan tentunya mereka berhasil menguasai keadaan non-teknis (mental). Ini membuat kemenangan Indonesia tidak hanya karena psywar, namun juga karena timnas Garuda sudah berupaya menyiapkan taktik secara teknis dan non-teknis dengan baik.

Tinggal yang perlu diwaspadai oleh Indonesia untuk laga-laga selanjutnya adalah memastikan pertahanan mereka lebih rapat dan selalu menekan penguasaan bola dari lawan. Agar lawan tidak memiliki kesempatan melihat ruang untuk passing dan shooting. Hal inilah yang perlu menjadi evaluasi. Karena menjelang akhir fase grup, semua tim akan lebih berupaya keras mencetak gol dan meraih kemenangan.

Modal dua kemenangan beruntun ini juga membuat timnas Indonesia akan menjadi musuh bersama di sisa laga fase grup. Belum lagi jika mereka harus bertemu dengan lawan yang sama di semifinal/final. Biasanya tingkat kesulitan yang harus dihadapi Indonesia adalah ketika harus berhadapan lagi dengan lawan yang sama. Sehingga, ini yang perlu direncanakan dengan baik dan Coach Indra Sjafri diharapkan mampu menyiapkan formulasi tepat untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun