Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berpisahnya Djadjang Nurdjaman dengan Persebaya

11 Agustus 2019   19:25 Diperbarui: 11 Agustus 2019   19:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Djajang Nurjaman di suatu konferensi pers sebagai pelatih klub kebanggaan Surabaya. (Beritajatim.com)

Hal ini juga terjadi di PSM. Mereka dapat menjadi jawara di Piala Indonesia 2018 juga dengan melalui ujian selama beberapa musim -mereka konsisten di zona papan atas liga dalam dua musim terakhir. Memang pelatihnya telah berganti (dari Robert Rene Alberts ke Darije Kalezic) namun perubahan itu tidak terjadi di pertengahan musim.

Sehingga, pelatih baru dapat mengetahui apa yang sudah ada di (skuad) klub itu dan apa yang tidak ada di klub itu. Sedangkan di Persebaya, skuadnya akan sama seperti yang dilatih Djadjang Nurdjaman, namun kualitas kepelatihan yang dimiliki Djadjang tidak akan dapat disamakan oleh pelatih penggantinya.

Mungkin jika pelatihnya seperti Ivan Kolev atau Widodo C. Putro, Persebaya dapat lebih baik. Namun, kemungkinannya cukup kecil -untuk menggaet pelatih seperti itu. Kecuali jika tim manajemen berani memberikan target realistisnya kepada pelatih baru tersebut. Jika mereka tetap mematok target tinggi, kemungkinan akan sulit bagi pelatih manapun untuk bersedia menduduki kursi yang ditinggalkan Djadjang Nurdjaman.

Ketika kualitas sudah "disingkirkan" oleh tim manajemen, maka yang tersisa kini adalah target. Apa yang ingin dicapai Persebaya pasca perpisahannya dengan Djanur? Apakah mereka masih menginginkan juara, runner-up, atau 4-5 besar?

Pertimbangan tentang target inilah yang akan sedikit ambigu ketika mereka mengalami pergantian pelatih. Karena, mereka akan seperti Persib dan Persija. Mungkin kedua klub itu sudah memiliki target yang jelas (menjauhi zona degradasi). Apalagi Persija yang saat ini tak kunjung mampu keluar dari zona degradasi.

Namun, hal ini yang tidak terjadi pada Persebaya. Mereka secara perjalanan di beberapa pekan ini belum dapat disebut buruk. Memang dapat diprediksi jika target awal mereka adalah berada di zona papan atas. 

Namun ketika tanpa Djanur, maka target itu sudah pasti terlepas. Kecuali jika mereka berhasil menaikkan kualitas permainan mereka (bersama pelatih baru) dengan memenangkan seluruh pertandingan sisa, maka mereka bisa juara -setidaknya berada di zona papan atas.

Namun, situasi itu nyaris mustahil. Apalagi jika sudah berganti pelatih. Karena, keberadaan pelatih itu juga harus menyesuaikan dengan komposisi pemain. Bahkan tidak jarang kita melihat pelatih-pelatih di Eropa sangat berhati-hati dalam memilih pemain. Karena, mereka (pelatih) sangat memperhatikan adanya sinkronisasi dalam bekerja sama (antara pelatih dengan pemain) untuk meraih hasil maksimal. Inilah yang sepertinya tidak diperhatikan oleh Persebaya, bahkan klub-klub lain yang telah membongkar-pasang pelatihnya (Persija, Persib, PSIS, Semen Padang, dll).

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa untuk mencapai target terkadang tidak dapat serta-merta melihat kualitas. Karena kualitas juga dapat disingkirkan ketika kualitas itu tidak mampu menyesuaikan dengan target. Sehingga, yang menjadi tonggak penting dalam meraih target adalah mengubur target idealis dan kembali menata ulang tim. Artinya, Persebaya harus rela berada di posisi manapun di akhir musim nanti.

Mereka (mau/tidak mau) harus segera memikirkan musim 2020 dengan tatanan yang baru bersama pelatihnya yang entah apakah merupakan pelatih pengganti Djanur, ataupun pelatih baru lagi yang menggantikan si pengganti sementara Djanur tersebut.

Keputusan tim manajemen Persebaya memang berat untuk diterima gibolers secara umum, namun masyarakat penikmat sepakbola Indonesia pada akhirnya juga harus menghargai keputusan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun