Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Tidak untuk Menolak Gaji?

1 Agustus 2019   08:24 Diperbarui: 1 Agustus 2019   08:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menerima gaji pertama. (Metro.tempo.com)

Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak berani menolak. Inilah yang kemudian membuat "harga" fresh graduate menjadi tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka usahakan saat masih menjadi mahasiswa.

Karena, bagaimanapun juga fresh graduate adalah angkatan kerja yang (biasanya) lebih berusaha kuat untuk menaikkan kualitasnya sebagai calon tenaga kerja dibandingkan lulusan dibawahnya. 

Mereka biasanya harus menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang tak sedikit, walau ketika sudah lelah mulai muncul jurus copy paste (hehehe).

 Itulah yang kemudian membuat mereka merasa berhak untuk menuntut pula standarisasi dari perusahaan agar kehidupan mereka lebih baik dari sebelumnya. 

Karena, tujuan dalam bekerja adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas hidup, bukan hanya sekadar untuk mencari modal untuk menikah.

Menilai kemampuan diri sendiri itu penting


Dari penjelasan semacam ini, kita bisa melihat bahwa di balik viralnya "gaji 8 juta rupiah" itu, ada (contoh) upaya bagus dari calon tenaga kerja dalam menilai diri sendiri. 

Menilai kemampuan diri sendiri itu penting. Apalagi, jika sudah memiliki jam terbang yang cukup semasa kuliah dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang diincar, maka, si fresh graduate tersebut punya hak untuk memberikan penawaran terhadap "nilai harga dirinya".

Jangan sampai, seseorang yang sudah memiliki modal yang kompeten, hanya dapat manggut-manggut di depan perekrut calon pegawai (HRD), namun sebenarnya tidak ikhlas. 

Lebih baik utarakan di depan tentang apa yang memang harus diutarakan, termasuk gaji yang harus diperoleh. Melalui keberanian itu, harapannya si fresh graduate juga mampu mengimbangi (bahkan melebihi) nilai gaji yang diterimanya dengan kualitas mumpuni nan memuaskan bagi perusahaannya.

"Menolak atau menerima gaji harus menyesuaikan target saat melamar kerja."


Selain itu, menolak atau menerima gaji itu juga harus disesuaikan dengan target seseorang dalam bekerja. Apakah murni ingin mencari dan menambah pengalaman atau mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya ke dunia pekerjaannya. 

Biasanya, orang yang murni mencari pengalaman baru akan lebih mengedepankan keberhasilannya dalam bekerja (di tempat incarannya) dibandingkan keberhasilannya mendapatkan gaji (tidak memusingkan kisaran gajinya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun