Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Tidak untuk Menolak Gaji?

1 Agustus 2019   08:24 Diperbarui: 1 Agustus 2019   08:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menerima gaji pertama. (Metro.tempo.com)

Apa susahnya seorang alumni UI dapat membuat semacam ilustrasi yang dapat mengungkap tentang relativitas antara gaji dengan kualitas/nama besar kampus?

Atau jika memang ingin menunjukkan kualitas dirinya sendiri, hal itu juga bisa dilakukan. Toh, secara fakta dirinya memang lulusan kampus ternama. 

Maka, secara tidak langsung, masyarakat pasti akan memiliki penilaian yang berbeda antara dirinya dengan lulusan kampus lain di Indonesia. Jadi, jika ingin "show-up" seharusnya dilakukan secara totalitas. 

Jangan setengah-setengah, apalagi jika dilakukan dengan cara yang sama seperti masyarakat non-alumni UI. Bukankah membuat celetukan di instastory itu bisa dilakukan oleh semua orang tanpa harus lulusan UI? Hehehe...

Totalitas dalam
Totalitas dalam "curhat online" juga akan memberikan gambaran hidup seorang mahasiswa dan bagaimana future-nya (fg). (Dokpri/DeddyHS_15)

Dari situlah, tindakan si alumni terlihat tidak dapat mencirikan dirinya sebagai fresh graduate yang menekankan prestasinya, melainkan sensasi. 

Inilah yang membuat tulisan di artikel ini juga mengkritisi tindakan tersebut. Pamer kualitasnya tidak ada dan hanya sekadar menarik perhatian masyarakat yang notabene selalu memerdulikan kisah-kisah seseorang di media sosial (kurang kerjaan).

Ilustrasi curhatan fg yang ingin menonjolkan rekam jejaknya saat menjadi mahasiswa untuk perbandingan
Ilustrasi curhatan fg yang ingin menonjolkan rekam jejaknya saat menjadi mahasiswa untuk perbandingan "life quality". (Dokpri/DeddyHS_15)

Masyarakat pun terjebak pada trending tersebut dan membuat mereka mencoba meraba-raba kisaran gaji para alumni perguruan tinggi secara umum. Memangnya, berapa gaji yang layak diterima fresh graduate? Benarkah 8 juta itu kurang, lebih, atau wajar?

Jika sedikit merujuk pada ilustrasi-ilustrasi di atas, kita dapat melihat bahwa kehidupan seseorang secara nominal pasti berbeda meski secara kualitas bisa saja cukup setara.

 Itulah yang kemudian mempengaruhi target seseorang ketika dirinya sudah resmi menjadi tenaga kerja (bukan sekadar angkatan kerja).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun