"Salah satu pendorong mahasiswa untuk berburu takjil gratis adalah untuk menghemat pengeluaran."
Tanggal tua juga bisa melanda di kala Ramadan. Namun, karena Ramadan adalah bulan penuh berkah, maka, keberkahan juga menaungi para mahasiswa ataupun anak kost. Di sini tidak akan menyajikan tentang keseruan berburu takjil yang unik ataupun yang meriah. Namun, mencoba menguak hikmah dari berburu takjil bagi mahasiswa.
Salah satu hikmahnya adalah mendapatkan kuliah keagamaan yang digelar di masjid kampus. Di masjid kampus, mahasiswa tidak hanya menunggu waktu berbuka namun juga dapat mencari wawasan keagamaan yang mungkin belum diketahui sebelumnya.Â
Kalaupun sudah mengetahui, biasanya dengan hadir di kuliah keagamaan seperti itu, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan maupun tanggapan mengenai isi dari kuliah keagamaan tersebut.
Salah satu kampus yang mengadakan kuliah keagamaan selama sebulan Ramadan penuh adalah Universitas Brawijaya (UB) Malang. Bersama Masjid Raden Patah-nya, UB secara rutin mengadakan buka bersama dan pembagian takjil gratis kepada mahasiswa maupun kepada orang-orang yang hadir di masjid tersebut.
Memang, tidak secara umum didatangi oleh orang-orang dari luar kampus, karena, yang datang ke masjid tersebut biasanya adalah mahasiswa UB dari berbagai angkatan. Jumlah mahasiswa UB yang sangat banyak, sudah dapat memenuhi satu lantai di masjid tersebut ketika beberapa diantaranya hadir di masjid utama di UB ini.
Saat menunggu waktu berbuka, biasanya para mahasiswa yang telah selesai kuliah jam terakhir (selesai pukul 15.00 WIB) akan menyempatkan diri hadir ke masjid Raden Patah atau yang akrab disebut MRP.Â
"Salah satu pendorong mahasiswa untuk berburu takjil gratis adalah untuk menghemat pengeluaran."
Di MRP inilah kuliah keagamaan diadakan rutin setiap tahun dan terkadang mendatangkan tokoh agama terkemuka, salah satunya adalah Ustadz Yusuf Mansyur. Beliau pernah hadir dan mengisi kuliah keagamaan tepatnya pada tahun 2018 lalu.
Itu artinya kuliah keagamaan yang ada di MRP ini sangat menarik dan mampu memberikan manfaat bagi para mahasiswanya agar tak hanya mendapatkan takjil gratis namun juga mendapatkan tambahan wawasan terhadap agama Islam. Hal ini tentunya bagus bagi mahasiswa dan akan memberikan warna tersendiri bagi mereka yang mampu menyerap ilmu-ilmu tersebut lalu mempraktikkannya.
Hal ini juga sangat perlu dipertahankan agar generasi muda yang memiliki intelektualitas yang semakin tinggi tetap diiringi dengan pengetahuan dan pemahaman yang seimbang pula terhadap keagamaannya dengan keikutsertaannya di kuliah keagamaan di masjid kampus.
Tentunya tidak hanya masjid kampus di UB saja yang mengadakan kuliah keagamaan saat Ramadan. Karena, di setiap kampus dipastikan memiliki masjid pusat dan tentunya di sana terdapat mahasiswa-mahasiswa pengurus masjid yang dapat mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang terpusat di masjid kampusnya.
Di sinilah indahnya berburu takjil versi penulis. Sebagai mahasiswa, tentunya berburu takjil bukanlah suatu hal yang hanya sekadar mencari kesenangan (lalu dapat diunggah di medsos) namun juga mencari manfaat di balik pencarian takjil gratis tersebut. Baik itu manfaat untuk jasmani (perut) maupun untuk rohani (pikiran).
Selamat berburu takjil!
Malang, 12 Mei 2019
Deddy Husein S.