Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Berada di Antara Premier League dan Liga Champions

22 April 2019   09:05 Diperbarui: 22 April 2019   09:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Liverpool. (Theguardian.com)

Seperti seorang gadis yang dipinang dua orang laki-laki yang berbeda karakter. Satunya royalis, satunya lagi loyalis. Jika ingin memiliki yang royalis, hidup akan terasa menyenangkan. Karena apa saja akan dituruti dengan mudah. Namun, siap-siap untuk cemburu jika mengetahui si laki-laki ternyata melakukan hal yang sama kepada orang lain. 

Begitu pula dengan si loyalis. Si dia akan tetap bersama sang gadis pujaan meski berada di kondisi apapun. Namun, terkadang sosok loyalis juga susah untuk maju secara ekonomi. 

Karena mindset seorang loyalis juga memperlakukan cara yang sama dalam bekerja. Dia akan tetap bekerja di tempat yang sama meski gajinya tidak seberapa dibandingkan bekerja di tempat lain. Selain itu juga sedikit susah untuk multitasking.

Si gadis dilema.

Sama seperti apa yang mungkin terjadi di Liverpool.
Mereka tentu ingin sekali juara Premier League untuk pertama kalinya di era yang baru. Mereka ingin segera mendekati torehan 20 gelar yang dimiliki Manchester United yang juga semakin sulit untuk menambah pundi-pundi gelar Premier League di waktu yang dekat.

Namun, di sisi lain, Liverpool dihadapkan pada peluang untuk dapat kembali ke final Liga Champions dan menggapai asa juara. Secara logika, Liga Champions memiliki prestis yang besar. Menjadi juara di Liga Champions sama halnya menjadi klub terbaik di Eropa selama satu musim tersebut. Namun, benarkah menjadi juara Liga Champions akan membuat Liverpool dianggap yang terbaik di Eropa?

Atau, benarkah juaranya Liverpool di Liga Champions akan membuat nama mereka tidak lagi diremehkan di Premier League?

Satu hal yang menjadi pertanyaan yang sebenarnya adalah mindset terhadap status juara Liga Champions. Apakah dapat menjadi prioritas bagi klub Liga Inggris, atau mereka memilih untuk realistis dan kembali fokus ke Liga Inggris?

Jika itu penulis, mungkin juara Liga Champions lebih penting bagi Liverpool. Selain bonus juara tertinggi di Eropa, nama mereka juga akan terpahat sebagai salah satu klub Inggris yang besar di Eropa. Tidak hanya di Inggris. Karena, sebenarnya tanpa titel Premier League, nama Liverpool tetap besar untuk tahun ini, tahun depan, bahkan lima tahun kemudian, Liverpool masih merupakan tim besar. Hal ini bisa didasarkan pada performa mereka yang mampu konsisten berada di dua besar dalam dua musim terakhir liga.

Namun, ada sisi kekurangan jika Liverpool kembali gagal juara Premier League. Mentalitas. Mentalitas dalam bertarung jangka panjang tentu hanya bisa didapatkan dalam kompetisi sepanjang musim di Premier League. Sehingga, ketika sebuah tim mampu menjadi juara di sana, maka, secara tak langsung mereka juga memiliki kemampuan untuk bertarung di kompetisi lainnya.

Akan tetapi, gaya bertanding di Liga Inggris dengan Liga Champions tentu perlu pendekatan yang berbeda. Liga Inggris memiliki kultur bermain yang nyaris sama---yang membedakan adalah filosofi taktik pelatihnya. Sedangkan di Liga Champions kultur bermainnya sangat variatif. Apalagi jika harus kembali melihat kebangkitan sepakbola di Belanda dan Portugal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun