Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Review Babak Grup Piala AFC 2019: PSM Bagus Menyerang, Kagok Bertahan

14 Maret 2019   10:30 Diperbarui: 14 Maret 2019   11:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSM Makassar menang telak. (Indosport.com)

"Tidak ada yang sempurna."

Itu adalah penggambaran yang tepat bagi klub besar asal Makassar ini, pasca berhasil menang telak 7-3 saat menjamu klub asal Laos di kandang (13/3). Memang, mereka dapat mencetak 7 gol di laga tersebut. Namun, mereka juga kebobolan 3 gol dalam satu pertandingan. 

Uniknya, mereka kebobolan 3 gol dari tim yang di laga lainnya tidak mampu mencetak gol, dan itu adalah suatu kekurangan di balik kelebihan mereka yang dapat menghibur para 'Maczman' (julukan suporter PSM) di tribun.

Daleji Kalezic, pelatih baru untuk PSM di musim ini, jelas harus tetap mengevaluasi timnya selain membiarkan tim merayakan 7 gol yang bersarang ke gawang lawan. 

Evaluasi tetaplah penting, meski tim berhasil menang. Karena, melawan klub lainnya, kemungkinan hal ini tidak akan terjadi lagi. Bahkan, ketika mendapat giliran bertandang ke klub yang sama.

Faktor bermain di kandang lawan, perbedaan lapangan dan situasi di stadionnya, pasti akan mempengaruhi hasil laga bagi PSM. Sama halnya ketika bermain di kandang (Indonesia). PSM pasti akan diuntungkan dengan kondisi stadion yang lebih familiar dan cocok untuk permainan PSM (para pemainnya).

Mencetak 7 gol dalam satu pertandingan, jelas merupakan suatu keunggulan bagi PSM. Artinya, mereka tidak diragukan soal kemampuan membangun serangan. Namun, perlu dicatat, bahwa performa tim lawan tidaklah bagus. Begitu pula jika menghitung peluang di PSM yang juga tidak hanya 7, melainkan banyak sekali peluang yang dimiliki oleh permain PSM.

Artinya, PSM masih memiliki pekerjaan rumah (PR) di lini depan. Begitu pula dengan lini belakangnya, yang dapat dibobol 3 gol. Walau tiga gol ini menjadikan lini pertahanan PSM menjadi sorotan. 

Namun, lini tengahnya juga perlu disorot. Karena, lini tengah terlihat tidak mampu menyisakan pemainnya untuk membantu pertahanan timnya dengan baik.

Gol pertama dari lawan sebenarnya masih bisa dimaklumi. Namun, gol kedua dan ketiga dari lawan adalah bukti sah, jika lini pertahanan PSM belum solid. Gol kedua lawan tercipta dari tendangan di luar kotak penalti. 

Melalui situasi seperti itu, penjaga gawang bukanlah sosok yang dapat disalahkan. Karena, penjaga gawang manapun, akan sulit untuk menggerakkan badannya dari satu sisi ke sisi lainnya dalam satu kali lompatan. Bahkan, kiper sekelas David De Gea saja, bisa tak berkutik menghadapi tendangan jarak jauh dari Granit Xhaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun