Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lagi-lagi tentang Agama

10 Desember 2018   18:21 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:21 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Achmad Hulaefi dan Lindswell Kwok. (Bolatimes.com)

Artinya di sini, seolah-olah orang Indonesia yang berprestasi dan membanggakan negeri ini seyogyanya beragama Islam. Mungkin lebih tepatnya---jika dispesifikan pada Lindswell, akan lebih keren jika Lindswell adalah muslimah yang berprestasi di Wushu. Lalu, apakah semua putra-putri bangsa yang hebat ini harus (lebih baiknya) dengan latar belakang sebagai muslim?

Inilah yang menjadi keunikan dari cara berpikir kita. Bahwa kebaikan yang terbaik adalah apa yang dimiliki; dianut. Padahal semua yang ada di dunia ini sudah sesuai porsi terhadap fakta yang ada di lapangan.

"Mengapa atlet wushu seperti Lindswell Kwok dapat berprestasi?"

Salah satu faktornya adalah latar belakang ras dan suku. Seandainya dia bukan keturunan Chinesse, apakah besar kemungkinan dapat berprestasi di cabang ini? (mari merenungkan ini)

Mari kita sama-sama tengok ke cabang olahraga lainnya yang juga membuat Indonesia selalu menggelora namanya di tanah internasional.

Betul! Badminton, atau yang disebut bulu tangkis. Cabang olahraga ini juga melahirkan banyak atlet berprestasi dari tanah air Sabang-Merauke. Namun, sebuah fakta yang menarik juga hadir di sini. Yaitu, atlet yang dominan di lapangan adalah atlet dengan garis keturunan Chinesse.

Mungkin beberapa atlet tidak berasal dari keturunan Chinesse, namun jika dilihat secara kasar---berdasarkan yang terpublikasi di media massa, kita dapat melihat pemain era sekarang seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Cristhie, Kevin Sanjaya Sukamulyo, Marcus Gideon, Liliyana Natsir (Butet), Hendra Setiawan, Simon Santoso, dan yang lainnya. Bahkan, di era masa lalu ada Susi Susanti, salah seorang legenda badminton putri yang sekarang dikenal sebagai pengamat dan komentator di siaran pertandingan badminton tanah air.

Fakta ini bukan tanpa alasan, karena banyak orang-orang keturunan Chinesse memang memiliki kegemaran bermain badminton---bahkan dari segala usia (anak-anak, remaja, sampai dewasa). Artinya, ada semacam budaya berolahraga di cabang ini yang ditanam dan ditularkan secara turun-temurun, yang kemudian membuat masyarakat dapat melihat hasilnya sampai sejauh ini. Apakah kemudian kita harus mengharap bahwa mereka seyogyanya beragama Islam---meski berketurunan Chinesse?

Tentu saja tidak, bukan?

Begitu pula dengan Lindswell Kwok. Terlahir di keturunan Chinesse dan bersama dengan keluarga yang menggeluti olahraga wushu adalah faktor terpenting (lebih penting daripada apa agamanya) yang dapat melahirkan potensi dan keberhasilan dirinya untuk berprestasi di wushu sampai pada puncaknya di gelaran Asian Games (Oktober 2018). Tidak bisa diprediksi jika Lindswell Kwok bukan seperti Lindswell Kwok yang kita lihat saat itu.

Lalu, apakah Lindswell bisa memprediksi bahwa, dalam perjalanan hidupnya (pada akhirnya) dia harus memilih jalan (agama) yang berbeda dengan keluarganya? Apakah dia juga bisa memprediksi jika akhirnya dia menikah dengan seorang pria muslim?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun