Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview MU Vs Arsenal, Duel Juru Taktik Penghuni Lama dan Pendatang Baru di Liga Inggris

5 Desember 2018   23:01 Diperbarui: 5 Desember 2018   23:27 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big Match, MU vs Arsenal. (Twitter.com/VivaGoal_ID)

Setelah laga besar antara Arsenal vs Tottenham Hotspur di akhir pekan kemarin, kini di tengah pekan, para gibolers akan menikmati laga besar yang lagi-lagi melibatkan Arsenal. Klub besar asal London Utara ini akan bertandang ke Old Trafford Stadium, markas Manchester United. Di laga ini, semua akan sangat fokus untuk menjadi saksi dari pertemuan yang sangat dinantikan dengan satu pertanyaan.

Apakah rentetan laga tanpa kekalahan Arsenal akan berlanjut di sini?

Benar, Arsenal sedang dalam tren yang sangat positif. Yaitu, 19 laga di semua ajang tanpa kekalahan. Suatu torehan yang menarik dan merupakan buah dari keberanian Arsenal untuk membuka lembaran baru mereka bersama pelatih yang datang dari klub kuat asal Prancis, Paris St. Germain (PSG); Unai Emery.

Memang di laga awal Liga Inggris (Premier League), Aaron Ramsey dkk bersama Unai Emery tak mendapatkan hasil yang bagus. Namun pasca kekalahan dari klub besar lainnya seperti Chelsea, skuad The Gunners kemudian menjelma menjadi tim yang sangat 'kejam' dalam membombardir pertahanan lawan dengan serangan cepat dan selalu mengancam gawang lawan. Terbukti, bahwa Arsenal tidak begitu kesulitan dalam menjebol gawang lawan.

Di Liga Inggris, bahkan Arsenal sudah menempatkan salah satu penyerangnya, yaitu Pierre-Emerick Aubameyang menjadi top skorer sementara dengan 10 golnya. Artinya, Arsenal sedang tak hanya berada dalam tren positif dalam meraih poin namun juga dalam mencetak gol. Sebuah mimpi buruk juga bagi tim kuat lainnya, seperti Tottenham Hotspur yang sebelumnya berpesta gol ke gawang Chelsea (3 gol), namun ternyata dihujani 4 gol oleh skuad asuhan pelatih asal Spanyol tersebut.

Permainan spartan dan berani duel di lapangan tengah, membuat Arsenal nyaris komplit (walau terkadang gawang mereka juga gampang dijebol oleh lawan) sebagai sebuah tim besar yang kuat. Namun, seolah seperti filosofi klasik di sepakbola pada masanya, bahwa tim yang menang adalah mereka yang berhasil mencetak gol lebih banyak dari lawannya. Maka, tim Meriam London seperti selalu berupaya mencetak gol ke gawang lawan lebih dari gol lawan yang membobol gawang mereka---saat Petr Cech tampil di bawah mistar maupun Bernd Leno.

Tak bisa dipungkiri, bahwa Arsenal tiba ke Manchester saat ini dengan kepercayaan diri yang tinggi. Bersama rentetan hasil positif, membuat mereka kini menjadi unggulan untuk pulang dengan membawa 3 poin ke ibukota Inggris---sesuatu yang jarang terjadi di 5-10 tahun terakhir. Apakah akan berhasil?

Fakta hebat dari tim tamu, tentu tak akan dibiarkan begitu saja oleh si pemilik kandang. Tim tuan rumah pun akan berupaya untuk tidak mengecewakan (lagi) publiknya saat bermain di hadapan publik sendiri. Masih bersama dengan salah seorang pelatih sarat prestasi seperti Jose Mourinho ini, MU memang sedang dalam situasi yang kurang baik. Terlepas dari musim kemarin yang mulai banyak menimbulkan pergesekan antara pelatih, pemain, manajemen, juga suporter dari The Red Devils ini.

Situasi kurang kondusif muncul lantaran penerapan strategi pada permainan Antonio Valencia dkk ini dinilai cenderung negatif dan terkesan menyia-nyiakan susunan skuad pemain yang penuh potensi untuk dapat berbicara banyak tentang kemenangan (dengan skor besar) dan persaingan dalam memperebutkan gelar juara liga.

Namun, itu adalah ranah taktik dari pelatih---pelatih selalu memiliki cara mainnya sendiri yang berbeda antara satu pelatih dengan pelatih lainnya. Hal ini juga sama seperti yang dialami oleh Arsenal pada era sebelumnya yang mulai usang dan terkesan negatif karena terlihat hanya memainkan bola kolektif namun tidak produktif. Malapetaka yang dialamatkan kepada Arsene Wenger pada saat itu, sepertinya kali ini mulai dirasakan oleh Jose Mourinho. Bersama taktik bermain pragmatisnya---yang uniknya juga mirip seperti permainan timnas Portugal, Mourinho sebenarnya masih dapat mengantarkan klub-klub asuhannya untuk berbicara banyak dalam hal torehan trofi. Bahkan jika dibandingkan oleh para pelatih sebelumnya (pasca Sir Alex pensiun), Mourinho bisa dikatakan lebih baik.

Keberadaan Mou di Liga Primer juga tidaklah sebentar. Pria asal Portugal ini juga berperan dalam mengantarkan Chelsea juara liga baik di periode awal kedatangannya, maupun di periode keduanya pasca pergi dari Real Madrid. Artinya, dia bukanlah pelatih sembarangan---sesuatu yang harus diingat oleh publik penikmat sepakbola (baik di kubu fans MU maupun bukan) dari segala sudut dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun