Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mata Najwa, Bukan Acara Televisi Biasa

29 November 2018   17:28 Diperbarui: 29 November 2018   17:32 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Twitter.com/MataNajwa)

"Sebuah acara televisi yang semakin berpengaruh di Indonesia"

Acara ini tidaklah baru tayang di televisi Indonesia. Bahkan sudah ada sejak 25 November 2009 di Metro TV, dan kini kita masih bisa menyaksikan acara talkshow di stasiun televisi swasta lainnya, Trans 7. 

Acara yang tayang setiap hari Rabu malam ini dipandu oleh seorang perempuan yang pastinya banyak diidolakan oleh kaum hawa karena dapat menginspirasi mereka untuk dapat tampil berani dan percaya diri di depan publik. Sosok itu bernama Najwa Shihab. Putri dari salah seorang tokoh agama yang disegani di Indonesia, Quraish Shihab.

Mata Najwa sempat vakum dari pertelevisian Indonesia pada 23 Agustus 2017 di Metro TV dengan episode terakhir bernama "Catatan Tanpa Titik". Namun, akhirnya kembali tayang meski di stasiun televisi yang berbeda---Trans 7, sejak 10 Januari 2018. Di sinilah babak baru Mata Najwa untuk dapat tampil lebih segar dan dapat lebih dekat dengan masyarakat---berjumpa dengan penonton televisi di stasiun televisi yang lebih banyak ditonton oleh orang-orang yang tak hanya sekedar fokus di bidang politik dan pemerintahan (seperti image penonton di stasiun televisi sebelumnya).

Sebuah episode Mata Najwa yang membahas federasi sepakbola Indonesia (PSSI). (Twitter.com/MataNajwa)
Sebuah episode Mata Najwa yang membahas federasi sepakbola Indonesia (PSSI). (Twitter.com/MataNajwa)
Berada di stasiun televisi yang berbeda namun dengan brand yang sama, tentu menarik. Lebih menariknya lagi adalah ketika kehadiran Mata Najwa (lagi) ke hadapan publik saat ini benar-benar terasa berpengaruh terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sosial Indonesia. 

Memang, tidak dipungkiri bahwa sajiannya masih sangat kental dengan aroma pembahasan politik Indonesia (kekuasaan dan proses pengamalan sistemnya). 

Nyaris semua kasus politik yang hangat diperbincangkan masyarakat dan masyarakat-net berhasil dijadikan sebagai topik panas di mejanya. 

Ditunjang model publikasi yang ciamik, acara ini tak pernah sepi penonton, bahkan semakin banyak yang menonton ketika kasus korupsi yang menggerogoti tubuh Indonesia ini berhasil diungkap ke publik.

Hal ini membuat masyarakat seperti berharap bahwa acara ini dapat membantu mereka untuk mengetahui apa yang tidak diketahui. Ditambah pula, pada pengharapan bahwa dengan keberadaan Mata Najwa, kasus-kasus yang terbelit-belit di Indonesia dapat terungkap dan terselesaikan secara tuntas---dituntaskan oleh pihak yang lebih berwenang dalam hal tersebut.

 Mata Najwa hanya sebuah acara televisi, namun keberadaannya seperti berhasil membuat publik sedikit bernafas lega. Karena, segala argumentasi pribadi mereka, segala praduga tak bersalahnya, dan keinginan untuk melihat semua kasus yang seperti hantu (muncul dan sembunyi sewaktu-waktu) terkadang dapat tersampaikan di sini dengan perantara penyampaian Najwa Shihab yang faktual, lugas dan tegas.

Tentu jarang mendapati program tayangan televisi semacam ini, meski tak sedikit acara semacam talkshow bertebaran menghiasi jam tayang reguler di televisi. Namun, yang berhasil melawan segala resikonya untuk membela fakta yang ada, tentu tidak banyak. Bahkan sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun