Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikmati Nuansa Magis Religius Ketika Para Rato Seluruh Sumba Bersatu dalam Ikrar Persaudaraan

6 Desember 2017   15:27 Diperbarui: 26 Januari 2018   15:27 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Rato Sumba Duduk Bersama (Dok.Pribadi)

Tidak bisa dipungkiri nuansa magis religius yang merupakan sifat dasar masyarakat Indonesia sangat saya rasakan ketika mengikuti festival Wai Humba VI., karena jarang kita jumpai adalah ketika para Rato  dari seluruh daratan Sumba (kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya) duduk bersama membentuk sebuah lingkaran untuk memberikan pandangan terkait dengan kegiatan Festival Wai Humba VI.

Salah Rato (Puru Nombu) mengatakan bahwa  Marapu seharusnya menjadi landasan kokoh dalam kehidupan hidup masyrakat Sumba, oleh karena itu apapun yang terjadi kita harus tetap mempertahankannya.

Sumba merupakan sebuah pulau yang berasal dari nenek moyang yang sama yakni apa yang kami sebut dengan Komunalitas Humba/Hubba, sayangnya dalam perkembangannya menjadi munculegosentris wilayah, pengkotak-kotakan berdasarkan daerah administrasi. Telah jamak dijumpai orang yang  yang berkata, "kau kan orang Sumba Tengah, kau kan orang Sumba Barat, Orang Sumba Timur, Orang Sumba Barat Daya,  buat apa kau disini !".Sehingga menjadi pergumulan besar yang selama ini menjadi agenda besar bagaimana membentuk sebuah hubungan yang terhubung (tapanuag) baik di lihat dari sejarah, wilayah, kebudayaan dan karakter masyarakat.

Karena itu  menjadi penting kembali memperkuat kembali ikatan persaudaraan Sumba, salah satu wujudnya  Membangun sebuah kesadaran bersama melalui Ikrar Persaudaraan menegaskan sebuah komitmen luar biasa,  Kami Bukan Humba yang Menuju kemusnahan.

Sebuah Ikrar persaudaraan ini  didasarkan pada  semangat kekeluargaan dari berbagai suku yang ada di pulau Sumba untuk secara bersama-sama  untuk merawat budaya Humba. Dalam kegiatan ikrar persaudaraan di bangun pula sebuah komitmen bersama bahwa kita adalah satu kesatuan.

Kami Bukan Humba yang Menuju kemusnahan adalah sebuah penegasan kepada diri sendiri dan dunia bahwa hari ini kami masih ada dan terus ada untuk mempertahankan apa yang sudah diwariskan kepada kami sebagai generasi penerus.

Semoga Festival Humba ini sekiranya mampu menghilangkan sekat egoisme daerah administrasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun