Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Money

Nilai Ekspor Industri Sulteng Meningkat, Dampak Pembangunan Industri di Luar Jawa

1 November 2021   12:37 Diperbarui: 1 November 2021   13:07 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan industri di Sulawesi Tengah. Sumber foto: lenterasultra.com

Baru-baru ini, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/10) mengungkap bahwa ada dampak positif dari penyebaran industri di luar Pulau Jawa yaitu salah satunya adalah kinerja ekspor di industri Sulawesi Tengah yang berkembang pesat hingga naik 5 kali lipat pada periode 2016-2020. Di 2016 nilai ekspor dari industri Sulawesi Tengah berada di angka US$1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun dan meningkat jadi US$7,5 miliar atau sekitar Rp261 triliun di tahun 2021.

Memang, pembangunan industri sedang dikejar besar-besaran, tidak lagi berfokus di Pulau Jawa saja, namun juga di luar Pulau Jawa. Industri di luar Jawa telah tumbuh selama 7 tahun terakhir. Dalam rentang 2014-2021 pula terdapat 8 industri baru di luar Jawa dan kini masih ada 4 kawasan industri yang dalam tahap konstruksi dan 2 lainnya yang masih berada di fase perencanaan.

Sedangkan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan perkembangan pesat industri besar dan sedang (IBS) di luar pulau Jawa dialami pada saat 2014 ke 2018, yakni dari 4.273 unit industri menjadi 5.626 unit.

Dan menurut data BPS yang paling terbaru, sektor industri pengolahan atau manufaktur merupakan yang paling banyak tersebar di luar Pulau Jawa hingga periode triwulan II 2021 yaitu sebanyak 19,29 persen. Disusul dengan industri pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi hingga pertambangan.

Pembangunan Kawasan Industri Prioritas

Melihat perkembangan industri di luar Pulau Jawa yang ternyata menghasilkan pendapatan pesat untuk negara, maka di tahun 2020-2024 pemerintah Indonesia telah mempunyai rencana untuk mengembangkan 19 kawasan industri prioritas. Kebanyakan, kawasan industri ini fokus di industri agrobisnis, minyak dan gas (migas) logam, batu bara dan kedirgantaraan.

Rincian kawasan industri prioritas tersebut adalah 9 di Sumatera, 6 di Kalimantan, 1 di Madura, 2 di Sulawesi dan Kepulauan Maluku dan 1 lainnya di Pulau Papua.

IKM (Industri Kecil dan Menengah) Juga Bertumbuh Pesat

Selain industri berat dan sedang (IBS), industri kecil dan menengah (IKM) juga bertumbuh. Di kurun waktu 2015-2019 telah dibangun 22 sentra IKM di luar Jawa. Dan melanjut di tahun 2020 mulai dibangun lagi 5 sentra IKM baru. Sedangkan di tahun 2021, IKM ditaregtkan akan berkembang di 26 Kabupaten/Kota melalui skema anggaran dana alokasi khusus (DAK)

Tidak hanya sibuk membangun industri, Kementerian Perindustrian juga menghadirkan program e-Smart IKM guna mentransformasi IKM mengikuti perkembangan digitalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun