Mohon tunggu...
Deby Irawan
Deby Irawan Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KSM-Tematik Unisma Kelompok 18 Mengadakan Sosialisasi Dampak Penggunaan Pupuk Kimia terhadap Kesuburan Tanah

27 Agustus 2022   17:24 Diperbarui: 27 Agustus 2022   17:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 16 Agustus 2022  , 11 mahasiswa kelompok 18 ksm- tematik 2022 melakukan sosialisasi kepada  para petani tebu untuk Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Terhadap Kesuburan Tanah di desa banduarjo kec. Kalipare. Turut hadir dalam kegiatan ini  bapak kasun desa banduarjo bapak zainul , serta para petani warga desa banduarjo.

Sambutan dari bapak zainul selaku kasun di desa banduarjo berpesan "saya sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang mau berpartisipasi dan berbagi ilmu terhadap masyarakat sekitar".

Di desa sumberpetung masih banyak petani tebu yang mengunakan pupuk kimia yang memiliki bau sangat menyengat, selain memiliki bau yang menyengat pupuk kimia juga dapat merusak tanah. 

Jika di biarkan terus - menerus akan berdampak pada kerusakan lingkungan serta tanah tidak dapat di tanami,Karena di dalam pupuk kimia terdapat zat yang mampu membunuh bateri yang bisa membantu memperbanyak unsur hara. 

Pupuk kimia ini juga bisa membuat pori-pori tanah tertutup yang mengakibatkan nitrogen tidak bisa masuk tanah dan membuat tanah keras dan sulit untuk di tanamami.

Untuk menghindari kerusakan tanah kita perlu melakukan pengolahan tanah dan salah satunya adalah pengunaan pupuk organik karena didalam pupuk organik terdapat unsur hara makro dan mikro serta C organik yang dapat membantu memperbaiki struktur tanah. 

Pupuk yang kita yang kita rekomendasikan adalah pupuk kandang Pada dasarnya masyarakat desa  sumberpetung lebih memilih pupuk kimia karena lebih murah dan lebih praktis dan juga pengunaan pupuk organik lebih banyak dibandingkan dengan kimia. Itulah sebabnya masyarkat lebih memilih mengunakan pupuk kimia yang bau. Adapun pupuk kimia  yang tidak berbau tapi harganya jauh lebih mahal.

 Penggunaan pupuk kimia pengaplikasiannya lebih mudah oleh karena itu Dalam hal ini untuk penggunaan pupuk organik dengan luas tanah 1 hektar membutuhkan sekitar 10 ton pupuk organic, dan juga pada dasarnya pupuk kandan itu tidak bisa langsung di gunakan karena, masih mengandung gas metana.

Kita memerlukan fermentasi untuk menghilangkan gas metana serta menambah unsur hara. Proses fermentasi ini dengan bantuan dekomposer membutuhkan watu 40 hari. Oleh sebab itu masyrakat lebih memilih mengunaan pupuk kimia tanpa memikirkan reriko kedepan nya

jika ada salah satu gapoktan bisa memproduksi pupuk organik guna memenuhi kebutuhan pertani akan mempermudah petani untuk melakukan pemupukan. Pada sosialilasi ini kita tidak meminta petani langsung untuk meninggalkan pupuk kimia yang kita anjurkan adalah  pupuk organik guna menghidari kerusakan tanah untuk jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun