Mohon tunggu...
Deborah   Nainggolan
Deborah Nainggolan Mohon Tunggu... Relawan - HIDUP KITA SETIAP HARI HARUS BERMANFAAT

HIDUP KU SAAT INI KESEMPATAN.......BERBUAT BAIK DAN BERGUNA UNTUK BANYAK ORANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata

28 Desember 2020   08:00 Diperbarui: 28 Desember 2020   08:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Susana di ruangan itu tampaknya agak bising. Beberapa siswa  terdengar saling berbicara . Ada juga yang serius menulis,juga ada yang sedang membaca. Rasanya ini  seperti bukan di perpustakaan! Karena  suasana yang lebih di dominan suara pengunjung.

“Huchhh susach banget nich soal. Perasaan dari tadi sudah ku utak–atik, kok mentok ini jawabnya? Gimana ini, besok harus dikumpulkan! Puwsing banget kepalaku, besok mau ulangan Biologi pula. Aku belum belajar lagi.  Huch !

“Hai..Nia  serius banget. Lihat deh wajahmu  mirip Eyangku kalau lagi marah, suaraku agak keras  memanggil  sahabatku yang manis . Pa kabar Tin, aku nggak lihat kamu sudah 2 minggu ini.  Kemana aja kamu? Ngumpet ya, terdengar  suara sahabat ku ini. “Justru itu aku kemari, capek ini kaki ku cari kamu “.  Kita makan bakso yukk di  Mbok Ajum “. Aku suntuk nih. “Malas ah, kamu aja ke Mbok Ajum, jawab ku dengan ketus.“ “ Loh kok gitu, kamu marah pada ku? “Tin, aku ingin sendirian, tolong dimengerti ya. “Baiklah nona manis “,  tapi ada apa dengan mu Nia. Tidak bisanya kamu uring-ringan seperti ini “. Kita pindah yukk keruang diskusi, nanti Bu Indah berkicau, ajak Nia pada sahabat nya. Ke-2 remaja putri itu bergegas pindah ke ruang diskusi di ruang dalam perpustakaan.

“ Tin, aku sulit untuk konsentrasi belajar nih. Semua pelajaran  nggak ada yang masuk ke pikiranku “.  Hubungan ku dengan Joe sedang renggang .“  “ Ntah apa sebabnya, 2 minggu yang lalu,  Joe info kalau Joe lagi banyak tugas dan lagi focus mau ulangan semester. Jadi Joe tidak kerumah ku lagi. Lalu aku protes tidak bisa begitu dong keputusannya.  Kemudian di Sabtu yang lalu ku kerumah Joe bersamaan dengan kembalikan kamus kimia yang aku pinjam dari nya. 

Sengaja ku datang tidak member tahu Jose kedatanganku kerumahnya.  Aku ingin buat kejutan untuk Joe. “Namun justru aku yang terkejut dibuatnya .“   “ Maksudmu???,  tanya  Titin  pada ku . “Yach….aku tak menyangka  Joe  seperti itu ? Kenapa….Nia  ?  “Joe  punya cewe baru!  Achh nggak mungkin! Aku kenal baik Joe ..Ayo ceritakan yang jelas …Nia , dengan berharap aku menceritakan  semuanya. “Tin,,bukti semakin jelas, sabtu  lalu  ketika aku pulang dari les Inggris, tak tengaja ku lihat dijalan  Joe berdua dengan wanita yang sama ku lihat dirumah Joe. “s Mesra nya mereka berdua. “ Aku Joe benciiiiii  Joe! Terdengar isak  tangis Nia.”  “Joe jahat!”   “  Nia sayang, mungkin aja Joe  ingin membuatmu  cemburu.”   “ Kenapa sih kamu Tini selalu membela  Joe ? Suara Nia serak. Mustahil Tin! Kemarin Rio sahabat Joe info ke aku , menceritakan semuanya yang dilakukan Joe dengan wanita nya yang baru. “Tiniiiii tolong aku  ,aku tidak kuat hadapi semua ini .“    

Tiba-tiba saja sudah berdiri disampingku, Tari. “ Nih ada surat untuk mu, Nia, suara  Tari  sahabatku  si kurus yang baik hati suka menolong.  “ Thanks yah..Tari “, yukk aku duluan  . Pentingkah  untuk ku saat ini ? Apa lagi maunya si Joe? Malas ah ku membaca surat ini.  Lagi pula si Joe kan sudah pergi ke Filipina ikut English program pertukaran pelajar. “

Ayooo Nia, telephone  Jose balas suratnya dengan telepone .“ Tari membujukku. Tak terasa menetes air mataku. Sudah Nia, hapus air matamu, sela Titin menyapaku. Yuk kita makan bakso di Mbok Ajum.“ Ku ikuti ajakan ke 2 sahabat ku ini, pergi makan bakso ke warung Mbok Ajum. Sambil ku dengar curhat ke 2 sahabat ku ini. “Tin..sekarang giliran kamu  laporan. Kemana saja kamu 3 minggu ini ,tidak muncul ?   “Selama 2  minggu aku di Bojonegoro ,pulang menemui Bapak dan Ibu ku.”  Usaha bapak ku lagi turun ,ditipu …Klien bapak tidak bayar semua tagihan, melainkan kabur ke Cina ,mau buka usaha baru dengan uang pinjaman dari bapakku juga. 

“Semua tabungan keluarga digunakan untuk  membayar semua hutang-hutang perusahaan . Selain itu Bapak  juga terpaksa mem-PHK-kan karyawannya. Bapak kembali ingin membangkitkan  usaha, walau harus dimulai dari  0.  “Setelah ujian akhir nanti, sepertinya aku harus bekerja dulu, karena orang tua ku tidak ada uang untuk kuiah ku, karen aku punya 2 adik yang masih sekolah di SMP dan di SD  yang pelu biaya  juga  untukmereka. Semoga ku segera dapat pekerjaan dan ALLAH  ijin kan aku belajar mulai kuliah. “Kamu pasti bisa ,kamu kuat . Tin Kamu tidak sendirian, ada aku, Tary, Rio yang siap menolongmu. “Kamu benar Nia ,aku harus berani menghadapi kenyataan ini”, sahut  Tari.  Inilah kenyataan hidup untuk ku.       Hmmm aku pun harus berani menghadapi kenyataan hidupku yang ditinggal pergi Joe. “

Seperti cerita drama ini Nia dan Tary, ujar Tini pada kami . Nah kalo kamu bagimana Tini?    Kalau aku saat ini masih sedih ditinggal pergi selamanya oleh Oma ku yang sangat kusayangi, karena sejak kecil sampai saat ini Oma lah yang merawatku .menemani ku sepanjang hari disaat Mama Papaku bekerja di kantor . Tapii ini kan kenyataan hidup yang harus dihadapi, “Kita bertiga mempunyai pengalaman hidup yang berbeda, namun kita bersyukur  ALLAH  selalu bersama kita, menolong kita, sehingga kita tidak jatuh, tidak lama bersedih, apalagi kita bertiga kompak, saling berbagi cinta kasih. “Ternyata hidup itu indah ya.dengan suka duka derita bercampur menjadi satu, asalkan kita mau menikmati nya. “Teman-teman  kita pulang yuk, besok kan ada ulangan. “Baiklah, jawabku“. “Ok”. Jawab Tari juga. Ke-3 remaja puteri itu meninggalkan sekolah dengan langkah yang pasti. Ada  secercah harapan, masa depan  yang indah ditahun yang baru nantinya. Pengalaman hidup indah.   Berani menghadapi kenyatan hidup!

27122020.

D.N

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun