Mohon tunggu...
Deborah   Nainggolan
Deborah Nainggolan Mohon Tunggu... Relawan - HIDUP KITA SETIAP HARI HARUS BERMANFAAT

HIDUP KU SAAT INI KESEMPATAN.......BERBUAT BAIK DAN BERGUNA UNTUK BANYAK ORANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Edelweis

12 Desember 2020   01:53 Diperbarui: 12 Desember 2020   01:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            “Seandainya saja waktu yang diberikan ALLAH   30 jam setiap harinya, tentu aku tidak bingung seperti ini .” Tugas kuliah ku, menumpuk. Menyusun paper, mengumpulkan kliping yang harus di download dulu dari computer lalu di print dicetak . Ditambah lagi tugas statistic yang sulit . “Belum lagi aku harus menyiapkan bahan presentasi untuk seminar di kelompokku . Semuanya harus diselesaikan dalam waktu yang singkat, apalgi aku harus mempersiapkan ujian semester. “Huchh..!kenapa aku harus  menghadapi semua ini !”

            Setiap hari aku mengikuti jadwal kuliah padat yang membuat kepalaku puwsing, tanpa adanya rilekx. Makanpun hanya menumpang lewat saja, agar tubuhku tidak lemas. Astaga … sudah pukul 12:10   ,cepat sekali! Tidak terasa. Oh iya aku harus les ke ILP pukul 15.00 sore ini,berarti masih ada beberapa ajm untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk ini. Sebenarnya siang ini ,pukul 12:30—14:00 ada acara persekutuan dikampus.“ Tapii rasanya malas untuk pergi .”  Sudah 1 bulan lebih aku absen ,begitu juga dengan kelompok kecil yang aku bina sedang vakum. Hemmm bagaiman dengan adik-adik kelompok kecilku saat ini?. ”Sudah hampir 2 bulan aku tidak menemui mereka.“ Ach.., menambah beban pikiranku saja! Pasti TUHAN juga tahu kondisi ku saat ini . Lebih baik aku kerjakan dan selesaikan tugas-tugas  ku yang menumpuk .” Aku sudah puwsing dengan kondisiku .

            Kringgggg kringgggg telephone di ruang tamu terdengar,” Ade ada telephone dari Hadi . “ Iya  Bi , tunggu sebentar .jawabku pada pelayan dirumah ku si Bibi Ijah . Aku segera keluar dari kamar, “Halo ini Ade, “Hei Hadi ada apa ,tumben siang ini telephone kerumah “. Kamu kepersekutuan kan siang ini? tanya Hady . “Malas Had,,,,ku lagi puwsing nich . Ade kamu sudah 6x  tidak ikut  persekutuan ,ada apa dengan mu?  Sibukkk atau…? “Aku lagi puwsing..Hadi “.  Jawab Hadi padaku : Iya nona manis ,sekarang   tolong jawab bagaimana dengan pergumulanmu untuk jadi Ketua. Panitia Retreat  Kampus kita ,pasti  ok  kan ?.  Aku terdiam sesaat.  “Halooo kock kamu diam. De, gimana jawabmu?“  “Maaf .Hadi, aku tidak bersedia  menjadi panitia “. “Jadi kamu menolaknya ? Aneh banget sih jawabanmu, De.”  aku ingin bertemu dengan mu, kapan  bisa waktu mu?  “Sudah ya Hadi, aku banyak kerjaan ini.  “Ya deh, terima kasih atas jawabanmu ,tapi akutetap mendoa kan mu .”   Selamat belajar selesaikan tugas-tugasmu  .Ade .ALLAH  bersamamu “.

            Aku langsung asyik dengan tugas-tugas ku. Aku ingin melupakan percakapanku ditelepone dengan Hadi ,tapi sulit bagiku . Ku coba untuk menikmati makan siang  hari ini ,namun tidak bisa . Pikiran ku masih ruwet .  “ Yach  makanan ini hanya  numpang  lewat saja.“

            Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar halaman rumahku . Aku segera menemuinya, ternyata tukang gojek mengantar sebuah Amplob . “Terima kasih Pak.“ Segera ku baca pengirim nya ..Decy  .Sepertinya dari Kakak pembina ku di kampus . Kenapa tidak WA? Hmmm…   ada apa ini ? Ade sayang baru saat ini Kakak tulis surat ,rasanya lebih leluasa curhat bersama adikku sayang.  “Jangan takut Ade ,aku tetap mengingatmu walau dalam Doa ku disisni . Tak terasa Kakak disini sudah 2 tahun .  “Bagaimana dengan kuliah mu ,dengan pelayananmu di kampus ?.  Harapan kakak ,kamu tetap menikmati Kasih ALLAH  dan berterim kasih padaNYA untuk hidup kita . “

            Ade  sayang  disini banyak hal yang Kakak pelajari tentang hidup ini . ALLAH  membentuk hidupku dengan tanganNYA  yang lembut  ,walau kakak sering menangis karena tidak kuat menghadapinya .  Jadwal  kuliah kakak padat  .dari Senin sampai Jumat . Lalu hari Sabtu dan MInggu kakak bekerja . Lumayan gaji yang kakak dapat untuk ditabung.   Liburan Natal tahun  lalu ,aku dapat  bekerja secara full. Kakaka inigin membiayai kuliahku dengan jerih payahku sendiri .  “ Berat memang , namun kakak belajar menyerahkan dengan Iman dan Harap pada  ALLAH .  ‘Kesibukan kakak luar biasa “.  Tadinya kakak sempat melupakan untuk waktu teduh pagi hari , berkurangnya waktu Doa ku  tiap hari, juga jelang tidur malam hari “.   Tapi  ALLAH selalu mengingatkan kakak saat di kampus. Kakak serimg merasa sendiri ,karena jauh dari orang-orang yang dekat dengan kakak selama ini.  Disini kakak tinggal  di apartemen yang cukup bagus .  Tadinya kakak mendapatkan teman yang boleh diajak untuk bersahabat. Namun  n,tah kenapa sudah 2 bulan ini , ia membenciku demikian , sehingga kakak di diamkan begitu saja . Bukan itu saja ia malah membentakku  tanpa sebab . “  Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari tempat ini, demi study ku  dan juga pekerjaan ku . Saat ini kakak sedang mencari tempat yang baru ,tidak mahal namun bisa ku nikmati  Namun belum juga kakak dapatkan .

            Oh iya hubungan kakak dengan Mas Indra lagi break dulu . Kakak mendoakan agar Mas Indra  boleh berubah dengan baik,karena ada prinsip yang tidak kakak setujui dari Mas Indra , semoga saja berubah baik . “. Berat sekali  jika tidak sepaham . “   

            Ade sayang sejak disini kakak selalu mengatakan hal yang baik indah pada keluarga kita di Jakarta.Hanya pada Ade, kakak ceritakan  pergumulan ku, ini pun hanya sebagian saja .Aku tidak ingin menyusahkan keluargaku di Jakarta .  “ Yang pasti hanya pada ALLAH  ,aku ceritakan semuanya dengan jujur dan berlinang air mata ku . “   Ade sayang ,rasanya kakak ingin bertemu dengan teman-teman yang dulu pernah kelompok kecil , saling curhat mendoa kan . “  Oh iya , Ade kan sebentar lagi mau Ulang Tahun .” Ini kakak buatkan Kartu Ulang tahun utk Adikku manis dengan ku tempel Bunga Edelweis  yang sengaja kusimpan lama ,dulu pernah ku dapat dari  pegunungan indah “.  Aku selalu teringat  lagu kesukaanmu.

EDELWEIS

Seindah bunga Edelweis yang tak pernah layu demikian Kasih ALLAH didalam  hidup ku . ALLAH ku percaya dan mengucap syukur ,atas segala berkat dan pertolonganMU.”

            Nggak terasa sudah lama juga Kakak menulis surat ini , sudah dulu ya , nanti kita sambung lagi .Salam ku untuk teman-teman mu di kampus, salam hormat kakak untuk Om,Tante dirumah . “Tetaplah berjuang ,bersama ALLAH yang menyertaimu  ,Amin, 70-72 Th St APT H Wodd Side .New York   .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun