Mohon tunggu...
deasy sandiani
deasy sandiani Mohon Tunggu... -

love you mom ^_^ so much... Mahasiswi Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terapi Sentil Alternatif menyembuhkan Penyakit

8 Januari 2011   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 6506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah anda memiliki penyakit yang cukup serius? tetapi belum menemukan tempat yang cocok untuk berobat. Di daerah kelapa gading tepatnya depan mall of Indonesia, terdapat sebuah praktek pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif ini lebih dikenal dengan sebutan terapi sentil pak Suharto. Terapi sentil ini dilakukan dengan cara menggunakan kertas putih sebagai sarana untuk disentil; berbeda dengan ayahnya yang menyentil langsung pada bagian penyakitnya. Pak Suharto menggunakan kertas putih dengan maksud untuk mengontrol energi yang keluar dari dalam dirinya pada saat menyentil. Pak Suharto mengaku, walaupun energi yang dikeluarkan besar tetapi dia tidak pernah merasa keabisan energi. Justru energi yang tersalurkan ke pasien, akan kembali lagi kepadanya.

Awal mula saya mencoba alternatif ini karena mendengar cerita tante saya yang sakit tumor. Dia beberapa kali datang untuk terapi sentil, sampe akhirnya tumor itu hilang hanya dengan 5 kali kunjungan. Saya yang mendengar cerita itu langsung mencoba untuk terapi sentil, Karena tangan saya yang pernah mengalami cidera tak kunjung sembuh. Syukur Alhamdulillah, setelah terapi 2 kali tangan saya sembuh dan tidak merasakan ngilu atau sakit lagi.

Pengobatan alternatif sentil ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Pak Suharto membuka prakteknya di Jakarta, Surabaya dan pamekasan pada hari yang sudah dijadwalkan. Di Jakarta pak Suharto membuka praktek di kelapa gading dan cinere. Pasienya yang bisa mencapai ratusan orang perharinya, pak Suharto tidak pernah membatasi pasien yang datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun