MERINDU
Wajah keriput
Diam terpaku menatap alam
Diatas dingklik yang lusuh
Lajunya angin sore membelai
Rambut uban, tak beratur bermin pda pipi keriputnya
Bersandar pada pembedahan
Kayu jadi tembok hijau
Goyang-goyangkan tongkat yang tak kuat
Hembusan nafasnya
 bercerita pada alam
Bahwa dia sedang merindu
Pada penyumbang tulang rusuknya
Yang berjalan beberapa langkah
Lebih cepat dari dirinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!