Saya kira banyak orang seperti saya yang berpikir, "Ah, pensiun masih jauh. Nanti saja mikirin dana pensiun." Tapi sebenarnya, memulai persiapan dana pensiun dari usia muda merupakan keputusan finansial paling cerdas yang bisa kita buat. Kenapa? Karena semakin awal kita mulai, semakin besar keuntungan yang bisa kita dapatkan. Dan bukan cuma soal uang, tapi juga kualitas hidup di masa tua, serta (yang mengejutkan saya saat meriset tulisan ini) kebahagiaan di masa sekarang.
Dalam tulisan ini, saya akan kupas kenapa dana pensiun itu penting, terutama bagi pembaca yang masih muda, disertai dengan beberapa hasil penelitian yang saya temukan. Jadi, baca sampai habis, ya!
1. Waktu Adalah Sekutu Terbesar dalam Menabung Dana Pensiun
Penelitian dari Fidelity Investments (2020) menunjukkan bahwa rata-rata orang yang mulai menabung untuk pensiun di usia 25 tahun bisa pensiun dengan lebih nyaman dibanding yang mulai menabung di usia 40 tahun. Mengapa? Karena efek "compound interest" atau bunga majemuk yang bekerja lebih optimal bila diberikan waktu yang panjang.
Misalnya, jika kita menabung Rp500 ribu per bulan mulai dari usia 25, dengan asumsi imbal hasil investasi 8% per tahun, dalam 35 tahun uang kita bisa berkembang hingga sekitar Rp1,6 miliar. Namun, jika baru mulai di usia 40, meskipun jumlah tabungan bulanan sama, dalam 20 tahun nilai tabungan kita bisa jauh lebih kecil, sekitar Rp350 juta. Ini adalah contoh nyata betapa waktu menabung sangat berpengaruh.
2. Dana Pensiun Membantu Menjaga Kemandirian Finansial
Menurut laporan OECD (2022), banyak lansia di berbagai negara menghadapi risiko kemiskinan karena dana pensiun yang tidak mencukupi. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 60% penduduk usia lanjut masih bergantung pada keluarga karena dana pensiun yang tidak memadai.
Dengan mempersiapkan dana pensiun sejak muda, kamu bisa menjaga kemandirian finansial di masa tua. Artinya, kamu bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus bergantung pada orang lain, yang tentunya meningkatkan kualitas hidup dan mental kamu.
3. Melindungi Diri dari Risiko Ekonomi dan Kesehatan
Hidup penuh dengan ketidakpastian. Ada risiko kehilangan pekerjaan, kenaikan biaya hidup, atau kebutuhan medis yang mendadak. Studi dari AARP (2021) menemukan bahwa sekitar 45% orang berusia di atas 50 tahun mengalami kesulitan finansial karena biaya kesehatan yang membengkak.
Dana pensiun yang sudah dipersiapkan sejak muda bisa jadi 'bantalan' finansial untuk menghadapi risiko-risiko ini. Dengan demikian, kita nggak perlu panik atau mengorbankan kebutuhan lain saat menghadapi masa-masa sulit.